Wednesday, August 1, 2007

PASSIVE INCOME DARI INTERNET UNTUK SEMUA KALANGAN DAN SELURUH LAPISAN MASYARAKAT YANG TERHUBUNG DENGAN INTERNET DAN SERINGG MENGGUNAKAN INTERNET



Apakah anda seorang pengguna internet sebagai sarana chatting, browsing, mencari info, atau sekedar menjelajah dunia maya saja? Saya mempunyai info penting untuk anda. Anda bisa menggunakan sebebas-bebasnya menggunakan internet, tetapi anda juga bisa mendapatkan penghasilan lewat internet juga. Syaratnya Cuma satu, daftar bergabung bersama kami. INGAT: berikan nama lengkap sesuai KTP atau Kartu Pelajar anda beserta alamat lengkap yang benar-benar, karena setelah satu bulan berjalan anda akan mendapatkan bayaran via cek yang bisa dicairkan diseluruh bank yang ada di Indonesia. Kalo anda ngisi alamat rumah dengan asal, maka sia-sialah usaha keras anda selama satu bulan, sudah cek nggak sampe ke rumah, yang ada hanyalah cemooh, amarah, habis biaya internet banyak, maka isilah dengan sebenar-benarnya, HATI-HATI.
Sistem kerjanya sangat mudah dan simple, setelah mendaftar anda akan diberi link untuk mendownload softwarenya, SARAN: simpanlah softwarenya di flashdisk (bagi pengguna warnet), karena setelah browsing dsb anda bisa uninstal programnya. TRIK: Pada saat anda memulai untuk masuk ke internet jika anda user warnet anda masukkan flashdisknya dulu biar nggak lama-lama nunggu flashdisknya terdetect oleh komputer, terus kan masuk lewat billing, lalu anda buka flashdisk anda dan instal softwarenya, lalu login, DONE. Setelah itu anda bisa bermain dan explorasi internet terserah berapapun lamanya. Karena Agloco akan merekam berapa lama anda browsing/ chatting/ surfing/ trading/ dsb dalam internet. Jumlah total akan diakumulasikan dengan penggunaan internet yang sebelumnya sudah dilakukan dan sudah terdaftar sebagai member di Agloco.com. Nah, setelah bermain internet di warnet anda bisa sign out. Dan begitulah seterusnya. Apalagi jika anda seorang user internet yang rumahan, maksudnya anda sebagai pengguna internet yang 24 jam unlimited yang seharga 200rb-an/bln, itu malah kesempatan besar untuk mendapatkan sebanyak-banyaknya penghasilan via internet. Atau anda seorang operator internet, wah….itu big change to change your life. Bayangkan aja, rekan saya merekomendasikan program ini karena OL hanya 5 jam doank menghasilkan $150, apalagi bagi anda yang OL selama 24 jam, jadi maksudnya itu walaupun anda tidak sedang di depan komputer anda bisa tinggalkan komputer yang dalam keadaan OL tanpa harus menutup browser dengan cuci baju/ ngopi/ makan-makan/ nonton tv/ lainya dech. Sangat mudah kan? Hasil seperti itu kalo sendirian doank, coba bayangkan jika anda mengajak teman anda bergabung sedangkan teman anda mengajak temannya yang lain, berapa hasil yang akan anda peroleh? (UNLIMITED PASSIVE INCOME COY) dan teman anda juga merasakan yang sama seperti diri anda.
Tahukah anda kenapa Agloco.com memberi sebagaian komisi kepada anggotanya? Karena Agloco.com merupakan program baru yang sedang menuju kearah profesionalnya seperti YouTube.com dan Google.com. Info selengkapnya silahkan lihat artikel-artikel di internet tentang Passive Income dari Google.com atau YouTube.com. MAKANYA BURUAN…!!!
Pendaftaran gratis, tidak ada pungutan biaya apapun. Kalo anda ingin bisa benar-benar membuktikan silahkan mendaftarkan diri disini

http://www.agloco.com/r/BBFZ2490

INFORMASI PROGRAM INVESTASI ONLINE



Program ini ditujukan bagi siapa saja yang saat ini membutuhkan bantuan dana untuk keperluan yang positif seperti untuk mengembangkan usaha, melunasi utang, biaya sekolah atau kuliah, biaya riset ilmiah, kegiatan sosial (LSM), dan sebagainya. Dalam program ini tersedia dana dengan jumlah tak terbatas yang berasal dari ribuan sumber sehingga memungkinkan bagi siapa saja untuk mendaftar dan berpeluang mendapatkan dana hibah, tanpa syarat. Program ini merupakan program yang mengutamakan kebersamaan, dengan prinsip dari kita oleh kita dan untuk kita, atau bersifat terbuka.
Konsep program ini adalah memberikan kesempatan kepada siapa saja untuk mendaftar dengan cara mentransfer sejumlah uang @ Rp 20.000 ke 4 (empat) nomor rekening yang tertera, kemudian setiap member yang mendaftar akan diaktifkan oleh minimal salah satu sponsor dan berhak memperoleh replika website program investasi ini atas nama member tersebut yang siap diinformasikan kepada siapa saja lewat iklan, email, SMS, mIRC, Yahoo/ MSN Messenger, ICQ, banner, surat, iklan koran, majalah, dsb. Program ini menggunakan fasilitas ATM Bank BCA sebagai media transaksi finansial atau transfer.
Tugas utama anda adalah melakukan iklan dan promosi sebanyak mungkin terhadap website pribadi anda tadi, sehingga banyak orang bergabung dalam program investasi ini atas sponsor anda.
Kunci utama program investasi ini adalah kejujuran, disiplin, dan tanggung jawab untuk mewujudkan rasa saling percaya. Tiap mentransfer harus diniatkan tulus iklas untuk beramal/ shodaqoh membantu sesama, tidak atas dasar terpaksa atau dalam tekanan sehingga program ini sifatnya SAH dan HALAL, karena sifatnya sebagai dana HIBAH yang bisa digunakan untuk berbagai keperluan tanpa harus mengembalikan.
Jika ada member yang melakukan kecurangan, tidak disiplin dan tidak tanggung jawab, atau bentuk lain yang merugikan banyak pihak, akan dikenakan sanksi secara otomatis sesuai ketentuan layanan.

Untuk informasi lebih lanjut dan pendaftaran
Kunjungi :

http://www.asiabersama.com/yoyoknretno

Tuesday, June 26, 2007




Kredit Tunai tanpa Agunan (KTA)
( 5 Juta – 125 Juta )
Syarat mudah & Bunga rendah
Mulai 1,60 % - 1,99 %

HSBC Personal Loan, memberikan pinjaman uang tunai tanpa jaminan untuk memenuhi berbagai kebutuhan anda seperti renovasi/ mengisi rumah, pendidikan putra-putri, dan biaya pernikahan. HSBC Personal Loan memiliki fleksibilitas angsuran, kemudahan, kenyamanan, dan proses yang cepat










Tabel angsuran standart

















Persyaratan:
1. Usia 21 - 55 tahun
2. Minimal penghasilan Rp 24 juta per tahun
3. Melengkapi dokumen

Untuk Wilayah Surabaya
segera hub:
YOYOK
081330601131



Saturday, April 14, 2007

Era Post Ekonomi dan Mekanisme Survival Masyarakat Miskin

oleh
Priyo Sudarmanto

Wacana ekonomi global saat ini adalah sistem ekonomi yang dikendalikan oleh sistem ekonomi kapitalis lanjut yang menjadi sebuah arena tempat perlombaab kecepatan, persaingan, kepanikan dan kegilaan digelar. Bagaimana tidak, semua lokus kehidupan manusia dapat disulap menjadi komoditas atau dikomodifikasi yang juntrungannya adalah penumpukan kapital.
Kapitalisme awal melihat kemajuan dari ukuran seberapa besar ruang (pasar, teritori) dapat dikuasai dalam satuan waktu tertentu, pada kapitalisme global dewasa ini, ia lebih diukur dari kecepatan itu sendiri. Paradigma kapitalisme tak pelak juga menginvasi kehidupan kontemporer sosial, ekonomi, politik dan budaya. Iklan-iklan dalam televisi merupakan fantasmagoria yang muncul dan menghilang dalam kecepatan tinggi yang merayu manusia dalam kegilaan histeria gaya hidup. Trend life stile dengan banalnya silih berganti cepat berubah yang menawarkan sebuah kebaruan.
Kapitalisme global terperangkap dalam arus percepatan (dromos) dimana kecepatan menjadi ciri kemajuan sehingga ia membentuk kemajuan-kemajuan dalam tempo tinggi. Percepatan tersebut berupa percepatan kembalinya modal, membiaknya kapital, dan larisnya konsumsi.
Kecepatan kapital itu kini dikendalikan oleh kecepatan elektronik yang mendekati kecepatan cahaya, yaitu implosi dimana manusia bersama wahananya tidak lagi menjelajahi teritori dengan cara ekspansi, melainkan teritori-teritori yang telah dikuasai tadi justru meledak kedalam mengerumuni manusia layaknya sebuah magnet melalui simulasi elektronik. Manusia sekarang telah kelebihan informasi, dijajah produk, dihujami iklan-iklan, dibujuk rayu, konsumen yang statis, diam dan monoton membebek pada panoptikon.
Bukan hanya produsen yang berlomba-lomba mencari mangsa pasar baru untuk mengkloning kapitalnya, tetapi juga konsumen yang di setting untuk selalu mengkonsumsi sampai pada titik terjauh. Kebutuhan sekarang bukan melulu primer, skunder dan tersier, tetapi melampaui kebutuhan alami tersebut yang lebih mirip hasrat dan libido yang entah sampai dimana tapal batasnya, selalu menjadi link terhadap kebutuhan yang lain, yang baru dan seterusnya tanpa henti. Bila kebutuhan-kebutuhan tersebut tidak terpenuhi yang terjadi kemudian adalah chaos, kepanikan akan ketinggalan zaman, ketinggalan tren mode, kerugian kapital dan sebagainya. Kegiatan tersebut kemudian menjadi ekstasi, kemabukan dan kegilaan terhadap konsumsi, produksi, tren, gaya, modal ataupun kapital.
Jika pada waktu lalu konsumsi sebagai satu proses menghabiskan atau mentransformasikan nilai-nilai yang tersimpan dalam sebuah objek. Konsumsi dapat dipandang sebagai proses menggunakan atau mendekontruksi tanda-tanda yang terkandung dalam objek-objek para konsumer dalam rangka menendai relasi-relasi sosial (status, prestise dan simbol-simbol pemakainya). Sekarang konsumsi dapat juga dipandang sebagai fenomena bawah sadar (unconscious) psikoanalis, dimana konsumsi sebagai proses produksi hasrat dan reproduksi pengalaman bawah sadar yang bersifat primordial. Konsumsi adalah substitusi atau pengganti dari kesengan yang hilang tersebut.
Didalam masyarakat konsumer relasi subjek dan objek lebih tepat dijelaskan melalui peran subjek sebagai konsumer. Pemisahan dan alienasi Marx semakin kehilangan makna karena selepas penat bekerja seseorang dapat menghanyutkan diri dalam ekstasi konsumsi, hiburan dan tontonan konsumerisme. Sebagai konsumer ia menginternalisasi apa yang diciptakan orang lain. Kondisi ini menyebabkan filsafat Cartesian yang melekat pada Marx maupun Hegel “cogito ergo sum” atau berfikir karena aku ada, semakin kehilangan makna dan bermutasi menjadi aku mengkonsumsi, karenanya aku ada.
Budaya konsumerisme adalah ditandai dengan konsumsi skizoprenik, mengkonsumsi bukan sekedar menhabiskan nilai guna atau nilai utilitas tetapi juga menkomunikasikan makna-makna tertentu. Menurut Baudrillard kita tidak lagi mengontrol objek tetapi dikontrol objek. Objek konsumsi semakin kompleks tetapi siklus percepatan dan tempo pergantiannya semakin cepat. Konsumsi bukan lagi makna-makna ideologis yang dicari melainkan kegairahan dan ekstasi pergantian objek-objek. Logika yang mendasari bukan lagi logika kebutuhan (need) melainkan logika hasrat (desire) seperti halnya hawa nafsu seksual yang imajiner atau bawah sadar lapangan psikoanalis. Konsumer skizoprenik menciptakan komodifikasi chronos (ini lalu ini lalu ini lalu ini) sampai titik terjauh.
Revolusi yang diciptakan konsumerisme adalah hipermarket yang ditandai dengan berkembangnya mall, plaza, shopping centre, TV shopping, teleshopping, E-businnes yang telah mendekontruksi konsep-konsep tentang pasar, ruang, waktu, belanja dan transaksi.
Hipermarket adalah permainan bebas tanda yang bukan penyampaian makna dan kebenaran tanda melainkan bujuk rayu lewat kepalsuan tanda dan kesemuan makna, topeng simulasi yang menampilkan ilusi dan seolah-olah realitas. Hipermarket telah memperangkap konsumen dalam janji-janji hadiah dan rayuan mega bonus.
Hipermarket bukan hanya tempat lalu lintas barang dan jasa tetapi juga hasrat libido segala aspek kehidupan kapital seperti politik, seks, olah raga, pendidikan, kebugaran, tubuh, keamanan, bahkan kematian dapat dikomersialisasikan. Demokrasi atau kebebasan memilih citra, tanda, dan gaya ditemntukan oleh elit, menjerat manusia dalam kekuasaan pasar, mensimulasi kebutuhan yang semakin beragam, digiring dalam dunia karnaval tanda, jutaan pesan-pesan. Hipermarket menciptakan semacam penyeragaman budaya ketimbang penganekaragaman budaya. Meskipun bentuknya beraneka ragam, namun dimuati dengan gagasan dan ideologi kebudayan yang sama, sebuah neo imperialisme kebudayaan yaitu McDonaldinasi.
Kehidupan masyarakat konsumer hampir seluruh energinya dipusatkan bagi pelayanan hawa nafsu, nafsu kebendaan, kekuasaan, seksual, ketenaran, popularitas, kecantikan, kebugaran, keindahan, kesenangan, sementara hanya menyisakan sedikit ruang bagi penajaman hati, kebijaksanaan, kesalehan dan pencerahan spiritual.
Ekonomi kapitalis merupakan ekonomi bujuk rayu tau ekstasi ekonomi, ekonomi ekstasi adalah sebuah sistem ekonomi dan kehidupan pada umumnya yang melepaskan diri dari kriteria struktural oposisi biner moral/ amoral, baik/ buruk, nilai guna/ nilai tukar, yang disebut juga ekonomi libido yang memanfaatkan potensi kesenangan dan gairah yang tersimpan dalam diri tanpa takut akan tabu dan adat, gunakan dan pertontonkan sebebas-bebasnya keindahan penampilan, kepribadian, wajah, dan tubuh untuk membangkitkan gairah perputaran modal.
Uang dengan cepat kehilangan maknanya sebagai sistem ukuran bagi produksi dan nilai di dunia nyata. Dimanipulasi oleh para politisi dan bank sentral, dan kini dipercepat oleh tranfer dana elektronik…. Uang kini semakin tidak bersentuhan dengan realitas.
Wajah perekonomian global sekarang telah berkembang menjadi lebih bersifat virtual yang emu bagai fatamorgana, menginfeksi dan menjalar bagai virus dan mengapung berputar secara global bagaikan mengikuti sebuah orbit.
Valuta asing, bursa saham, transfer dana, credit card, dan ATM telah merubah model uang konvensional, sistem ekonomi digiring pada sentralistik narasi agung kapitalisme. Teori-teori ketergantungan yang dikembangakn Frank, Cardoso, maupun Dos Santos seolah-olah tenggelam di dalam ekstasi liberalisasi ekonomi dunia serta virus kapitalisme yang menjalar secara global.
Utang luar negeri menjadi layaknya satelit bumi, menjadi sekumpulan kapital mengapung, yang tak henti-hentinya mengelilingi dan mengancam ekonomi real, pertumbuhan real. Dibawah bayang-bayang orbit utang mengapung ini sebuah pertumbuhan ekonomi berlangsung dengan seolah-olah utang itu tidak ada. Sedangkan masyarakat sendiri dijangkiti oleh virus materialisme, konsumerisme dan hedonisme yang tentunya secara tidak sadar untuk mensuport kapitalisme.
Analisa ekonomi politik tidak lagi menanamkan landasan diskursusnya pada prinsip-prinsip ekonomi atau politik sebagaimana yang dibayangkan Marx ketika menganalisis ekonomi politik kapitalis. Sebab ekonomi global saat ini berjalan berdasarkan logikanya sendiri, yaitu logika pasar, logika libido, logika simulasi. Wacana ekonomi global dilandasi oleh logika permainan (spekulasi).
Kapitalisme membangun dan menciptakan model-model hasrat, dan keberlangsungannya sangat bergantung pada keberhasilan menanamkan model-medel ini pada masa yang dieksploitasi. Dengan begitu kapitalisme disebut juga sistem ekonomi libido (libidonomics). Kapitalisme global tidak lagi berkaitan dengan ekspansi kapital, teritorial, dan pasar namun lebih berkaitan dengan ekspansi arus libido dan perkembangbiakan getaran nafsu.
Ekonomi tidak lagi sekedar berkaitan dengan kegiatan pensdistribusian barang-barang hasil produksi dalam satu arena pertukaran ekonomi akan tetapi berkaitan dengan produksi, distribusi, pertukaran, transaksi dan konsumsi apapun termasuk pengetahuan, pendidikan, moralitas, etiket, tubuh, wajah, kegairahan, ekstasi. Libidonomics yaitu pendistribusian rangsangan, rayuan, godaan, kesenangan, kegairahan atau hawa nafsu dalam satu arena pertukaran ekonomi. Ekonomi kini berada dalam arena seksual, di dalam politik, di dalam komunikasi. Sebaliknya, seksual, politik, komunikasi, pendidikan berada di dalam jagad ekonomi.
Ditengah keserakahan, arogansi, egoisme, dan monopolisme kapitalis, Rich DeVos menawarkan model kapitalisme dengan kepedulian sosial. Ia menggali dari pemikiran Adam Smith bahwa walaupun manusia diatur oleh hawa nafsu energi libido, namun mereka juga memiliki kemampuan penalaran atas rasa belas kasih.
Adam Smith menganjurkan persaingan bebas, sebab persaingan bebaslah yang membuat kapitalisme berjalan. Laissez faire “biarkan orang bertindak sendiri” mencari keuntungan, mengumpulkan kekayaan, kepemilikan pribadi, kesuksesan usaha, dan pada akhirnya kemakmuran bangsa. Namun, setiap orang harus menjaga keseimbangan antara kepentingan pribadi dengan panggilan hati nurani akan kebaikan dan perbuatan mulia. Tetapi semua itu hanya idealisme yang utopis karena kapitalisme global saat ini telah terperangkap oleh kecepatan operasionalnya sendiri.
Persaingan bebas dianjurkan dengan didomplengi cara-cara bebas pula, segala strategi, taktik dan semua trik persaingan, lewat iklan, bujuk rayu, iming-iming, erotisme, komodifikasi tubuh yang telah meluluhkan nurani, moral dan sosial. Apapun dijadikan komoditi mulai kepribadian, kebugaran, penampilan, tubuh, wajah, kaki, tenaga dalam, jin, ramalan, skandal, gosip, isu, bencana alam, perang, bahkan kematian.
Kebutuhan sekarang ini adalah selalu sesuatu yang dirasa kurang dalam dirinya atau sesuatu yang hilang. Nafsu kapitalisme bertujuan memproduksi tanpa henti rasa kurang dalam skala besar, sementara dimana-mana terdapat kelimpah ruahan, memproduksi tanpa henti hawa nafsu, sementara dimana-mana terjadi pengumbaran total hawa nafsu.
Menurut Jacques Lacan kebutuhan adalah energi murni organik sedangkan nafsu adalah energi aktif yang berkaitan dengan proses psikis yang mengarahkan persepsi tentang kesenangan atau tidak menyenangkan, maka tidak ada demand yang dapat memenuhi hawa nafsu. Nilai guna suatu barang dalam pengertian juissance/ kenikmatan yang ditawarkan di dalam nafsu kapitalisme yaitu kemampuan barang itu untuk dihubungkan dengan mesin hawa nafsu di dalam pasar bebas yang menuntut pemuasan selanjutnya yang tanpa akhir.
David McCleland menawarkan sebuah konsep n Ach (need for Achievement) untuk masyarakat modern yang dapat menimbulkan dorongan diri, motivasi, prestasi, kemajuan dan pertumbuhan ekonomi. Namun kini virus mental tersebut justru mendorong kearah yang berlawanan, kearah konsumerisme, ekstasi, komodifikasi dan hipermarket.
Sedangkan J. F. Lyotard mengemukakan bahwa di dalam analisis ekonomi politik kapitalis mutakhir, apa yang tampak dari diskursus ekonomi adalah pengaturan lalu lintas ekonomi lewat model mucikari yang menghasilkan uang dari kegairahan.
Demikianlah raut muka kehidupan perekonomian global saat ini yaitu prinsip ekonomi pasar yang dibangun oleh komoditi dan mekanisme pasar yang telah berkembang sedemikian rupa secara berlebihan dan ekstrim, sehingga melampaui batasan komoditi dan pasar itu sendiri (post ekonomi).

* * *

Mungkin bagi sebagian orang-orang kaya epidemi kapitalisme tidak menjadi masalah. Gemerlapnya kehidupan glamour, jet set, hedonisme, dan materialisme dapat dengan mudah mereka akses. Dengan tanpa beban merogoh koceknya, menhambur-hamburkan uangnya hanya untuk sesuatu yang banal. Namun lain ceritanya apabila orang-orang miskin yang dihujami serangan kapitalisme.
Orang-orang miskin saat ini dihadapkan pada suatu iring-iringan mesin kapitalisme yang menyeruak di segal sendi kehidupan yang kemudian membujuk mereka untuk mengikuti mekanisme mesin kapitalisme tersebut, menjadi korban dari kapitalisme tersebut. Sekarang ini banyak dijumpai orang-orang miskin yang memaksakan diri menjadi orang kaya, orang-orang miskin yang menghamba pada tren life style, orang-orang miskin yang konsumerisme dan justru tidak membawa mereka kepada kemajuan perekonomiannya tetapi menjadi budak-budak kapitalis yang digerogoti perekonomiannya.
Walaupun mungkin diklaim masih sebatas wacana, kapitalisme telah membuat orang-orang miskin mencari jalan lain untuk dapat terus berpartisipasi dalam iring-iringan mesin kapitalisme. Bagaimanapun juga kapitalisme telah berada dalam segala aspek kehidupan manusia tanpa terkecuali. Tidak ada yang tidak dapat dijelaskan aspek kehidupan mana yang diinfiltrasi oleh kapitalisme.
Dalam segmen ini dijelaskan berbagai bentuk strategi ataupun bisa disebut mekanisme dalam mensiasati kehidupan perekonomian orang-orang miskin yang secara tidak langsung juga terdapat kontribusi dari jerat kapitalisme, walaupun kapitalisme bukan variabel satu-satunya.
Orang-orang yang lemah secar ekonomi atau miskin biasanya sangat dependen pada sumber kredit non institusional dari pada lembaga keuangan formal. Hal ini disebabkan oleh lemahnya akses orang miskin terhadap lembaga keuangan formal. Sedangkan lembaga keuangan formal lebih berorientasi profit khas kapitalisme yang tentunya lebih pro orang-orang kaya dan memandang sebelah mata orang-orang miskin yang berlindung dibalik jargon bahwa akuntabilitas dan kredibilitas orang-orang kurang mampu yang meragukan, sama sekali nol atau tidak ada. Lembaga keuangan formal lebih tertarik mencairkan kreditnya kepada pengusaha-pengusaha besar dari pada pengusaha-pengusaha kecil.
Oleh karena itu kemudian orang-orang kurang mampu itu putar haluan mendekati kepada lintah darat untuk berhutang. Rentenir yang notabene juga antek kapitalis tentu saja hanya memikirkan keuntungan yang sebesar-besarnya dari pinjaman yang dikeluarkannya. Maka semakin terjeratlah mereka pada lingkaran kemiskinan. Bagaimana mereka mengembalikan hutang yang membengkak dan terus dikejar-kejar tenggang waktu atau ditagih juga dengan cara berhutang pada rentenir yang lain, gali lubang tutup lubang, keluar dari mulut singan masuk ke mulut buaya dan seterusnya.
Ketidak formalan adalah suatu jalan atau cara dalam menghadapi atau untuk tetap survive, hal ini lahir dari kegagaln sistem formal. Ketiadaan atau ketidak mampuan institusi dalam menyerap tenaga kerja membuat sebagian orang yang kurang beruntung menciptakan lapangan kerja sendiri, wiraswasta atau enterpreneurship. Pada masa kini institusi perusahaan lebih menerapkan sistem kontrak dimana tenaga kerja dibatasi oleh masa kontrak dalam kerjanya. Setelah kontrak itu habis maka tenaga kerja tersebut harus kembali pada nol lagi, mencari kerja lagi, habis masa kontarak, mencari lagi, dan seterusnya berulang-ulang. Tentu saja institusi perusahaan tidak memikirkan tentang kesejahteraan, bagaimana nasib tenaga kerja tersebut berikutnya setelah kontraknya habis, yang dipikirkan hanyalah pencapaian keuntungan setinggi-tingginya modal atau kapital.
Orang-orang yang kurang mampu dan tidak dapat mengakses pelayanan kesehatan kemudian akan beralih pada pelayanan kesehatan alternatif. Bila obat resep doketer terlalu mawahl bagi mereka untuk menebusnya maka jamu tradisional dapat menjadi obat yang murah meriah. Bila dokter spesialis terlalu mahal bagi mereka maka paranormal atau dukun dapat dijadikan alternatif.
Begitu pula dengan jasa pendidikan, ketika pendidikan dikapitalisasikan maka yang terjadi adalah merkantilisme pendidikan. Semakin tidak tergapai pendidikan oleh orang-orang kurang mampu maka mereka beralih pada model pendidikan pesantren tradidional, masuk pada sekolah-sekolah negeri yang kualitasnya pas-pasan walaupun ada kecenderungan untuk mengkapitalisasikan sekolah-sekolah dan perguruan tinggi negeri.
Untuk tetap survive perekonomiannya, orang-orang dengan perekonomian lemah bisa mencukupi perekonomian lokalnya sendiri dengan bisnis kecil-kecilan seperti berjualan secara eceran, barter, penekanan pada hubungan pribadi atau koneksi pertemanan. Walaupun dengan hasil yang pas-pasan namun sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dengan cara dagang kecil-kecilan dengan relasi bisnis yang didasari oleh hubungan pribadi yang saling percaya.
Kesulitan perekonomian membuat mereka lebih selektif dalam membelanjakan uangnya. Mereka harus membelanjakan uangnya untuk hal-hal yang benar-benar urgen. Apa yang dibelanjakan bukan hanya sekedar menimbulkan kepuasan batin tetapi harus memiliki nilai guna yang kontinu, dalam pengertian barang yang dibeli dapat digunakan untuk keperluan produksi. Misalnya seorang ibu rumah tangga membeli panci ukuran besar, dia bertujuan selain untuk keperluan memasak sendiri sehari-hari tetapi juga dapat untuk bisnis cathering sebagai wujud home industry. Mereka hanya membeli barang yang benar-benar diperlukan sehingga barang yang telah dibeli tidak sia-sia teronggok tersimpan rapi di rumah.
Orang-orang miskin akan selalu tanpa pikir panjang mengocok utang baru dalam mengkonsumsi. Kalaupun sedang memiliki uang mereka hanya menyimpan uangnya dalam celengan dan bukan di bank. Sebagai penghematan mereka biasa mendatangi toko-toko bekas atau loakan untuk mencari barang yang mereka butuhkan. Mereka harus dihadapkan pada kemampuan mengorganisir kebutuhannya dengan melokalisir minat terhadap suatu barang, menimbang-nimbang dahulu sebelum membeli, mencari tempat yang paling murah dalam membeli.
Belajar dari tetangga sekitar adalah hal yang baik, orang-orang ekonomi lemah biasa bermukim pada daerah-daerah slum yang kumuh, walaupun terkadang antar tetangga sering terjadi konflik namun biasanya mereka saling membantu, bergotong royong dalam memperbaiki lingkungan, memiliki rasa kekeluargaan, saling mengunjungi dan ikatan komunal yang kuat. Sering dari mereka meminjam barang milik tetangga untuk keperluannya karena mereka tidak memiliki barang tersebut. Begitu pula sebaliknya, tetangga juga sering meminjam barang milik mereka. Meminjam adalah lebih baik dari pada membeli yang harus mengeluarkan uang. Walaupun sering terlihat pula antar mereka saling berlomba-lomba dalam memiliki suatu barang. Ketika tetangga membeli televisi baru maka mereka juga ikut-ikutan membeli televisi baru. Namun pada dasarnya mereka harus bisa memperhitungkan barang mana yang lebih perlu untu dibeli dengan berkaca pada tetangga sebelah sehingga barang yang debeli tersebut tidak sia-sia percuma dan sebaliknya justru dapat berdaya guna, misalnya untuk mendukung proses produksi lokal contohnya lemari es dapat dijadikan pendukung bisnis berjualan es kecil-kecilan.
Orang-orang kecil biasa lebih mendatangi warung-warung tegal, warung kopi kecil sebagai tempat untuk melepas penat, menghabiskan hari, berekreasi, berkumpul dengan sesama, berinteraksi dan sebagainya dari pada tempat-tempat seperti caffe, bar, restaurant atau warung-warung besar lainnya. Mereka juga lebih sering mendatangi warung kecil, toko kecil atau pasar-pasar tradisional dalam berbelanja dari pada super market, mall ataupun plaza karena lebih terjangkau secara finansial.
Mereka juga dihadapkan pada situasi penjualan kembali sumber daya berharga terutama ketika masa-masa sulit, terbelit urtang, anak atau orang tua yang sedang sakit memerlukan berobat atau kebutuhan akan uang yang mendesak lainnya. Mereka sering menjual barang-barang berharga mereka ketika ada kebutuhan mendesak, mereka juga menggadaikan barang-barangnya untuk memenuhi kebutuhan tersebut yang terkadang tidak bisa menebus kembali.
Pada keluarga ekonomi lemah yang memiliki pekarangan kecil atau tanah lahan tidur biasa di daya gunakan untuk menanam sayuran, buah-buahan, atau tanaman obat untuk keperluan internal keluarga dan bila memungkinkan dapat dijual ke pasar. Mereka bercocok tanam dengan sistem tumpang sari dimana satu lahan ditanami berbagai jenis tanaman sehingga hasilnya lebih banyak variannya. Dibandingkan makan makanan hasil industri atau pabrik lebih baik makan makanan hasil sendiri agar dapat mempertahankan hidup. Jeruk hasil memetik dari kebun belakang rumah tidak kalah nikmat rasanya dengan jeruk import yang ada di supermarket-supermarket. Mereka juga biasa menitipkan atau menjual barang-barang hasil produksi sendiri pada warung-warung atau depot-depot di dekat rumahnya. Contohnya menjual dengan cara menitipkan kerupuk hasil olahan sendiri pada warung atau depot tetangga ataupun warung orang lain di sekitar rumahnya.
Orang-orang kecil terutama pemuda dan remajanya biasanya berkumpul dengan sesamanya mengisi waktu senggang, berekreasi dengan memainkan musik dari alat musik sederhana seperti galon air dan diiringi gitar akustik dengan syair-syair kritik sosial, fatalistis dan apatis. Dekorasi rumah yang juga sedemikian rupa, tanaman-tanaman hias diletakkan pada jambangan-jambangan kecil di halaman rumah karena terbatasnya lahan, tempat tidur terbuat dari anyaman dari pada dipan spring bed, membeli barang-barang secara kredit dan harus berlari kencang dalam memenuhi tagihan rekening, mereka juga biasa memiliki usaha kue kering dan toko roti di sudut lorong kampung. Warung-warung kopi adalah etalase tempat ruang pamer dari hasil produksi rumah tanggannya, mereka juga sering melakukan puasa agar pengeluarannya tidak terlalu banyak.
Untuk menghemat konsumsi mereka rakyat kecil biasanya membeli makanan dengan mutu yang rendah sehingga kualitas gizi dan kesehatanpun juga rendah. Rakyat miskin biasa membeli pakaian-pakaian bekas di pasar-pasar loak dan lagi pula pakaian-pakaian tersebut biasanya digunakan secara bergantian oleh anggota keluarga lainnya. Mereka membatasi pengeluaran untuk kesehatan dan biaya pendidikan, pola makan yang hanya satu atau dua kali dalam sehari. Orang-orang ini mencari nafkah dengan terpaksa bekerja berjam-jam lebih panjang dari pada keluarga yang lain yang lebih beruntung. Para wanita dan anak-anakpun juga terpaksa bekerja untuk membantu perekonomian keluarga. Mereka juga menjual barang-barang kepemilikan pribadinya secara tunai untuk mendapatkan dana segar walaupun dengan setengah harga lebih murah yang justru merugikannya. Lebih parahnya lagi mereka harus meminta-minta menjadi pengemis dan para wanitanya melacurkan diri.
Banyak juga dari mereka yang membangun tempat perlindungan atau rumah untuk berteduh secar tidak syah, menyerobot lahan kosong, lahan tak bertuan, milik orang lain ataupun milik pemerintah sehingga dikemudian hari menjadi sengketa maka protes dan demo menjadi jalan untuk mempertahankan diri. Para buruh-buruh kecilpun juga biasa protes dan demo untuk mempertahankan haknya, menuntut upah yang lebih tinggi yang kadang diikuti dengan cara-cara anarkhis. Sedangkan rumah-rumah ilegalnya tersebut juga menyadap listrik.
Model ketidak formalan ekonomi atau ekonomi informal menjadi mekanisme pilihan. Koneksi keluarga membantu rumah tangga miskin dalam memperoleh tempat perlindungan, pengaman sosial, dan memperoleh pekerjaan. Sanak saudara menjadi jalan untuk mencari pinjaman dana ketika dibelit kesulitan ekonomi begitu pula dengan nepotisme dalam mencari kerja. Banyak dari pencari kerja yang sebenarnya menggunakan jasa orang-orang dalam saudaranya sendiri. Para orang-orang miskin ini harus bisa mengembangkan flesibilitas dan kepandaian yang bermacam-macam dalam mensiasati kesulitan perekonomian. Mereka juga harus dapat mengencangkan ikat pinggang, mredusir kebutuhan agar pengeluarannya tidak terlalu banyak
Apa yang termaktub dalam puisi Muhammad Mahdi adalah bernada fatalistis yang pasrah menjadi bentuk mekanisme survival, “Para Dewa makanan menjaga kamu yang lapar maka tidurlah, tidurlah ketika kamu tidak enak badan, tidur jadi lebih mungkin untuk melindungi hak dan kebenaran.” Dari sempalan syair tersebut tidur menjadi jalan untuk tetap survive dari tekanan kemiskinan. Begitu pula dengan tertawa atau bercanda dalam suatu kumpul-kumpul antar sesama menjadi kiat jitu untuk melepas penat dan derita dari tekanan ekonomi.
Kemiskinan dituduh menjadi penyebab utama dari permasalahan lingkungan, penebangan hutan. Pengerukan sumber daya alam merupakan strategi dari masyarakat miskin, namun tidak dapat divonis bahwa satu-satunya penyebab adalah masyarakat miskin karena sebenarnya mereka hanya menjadi korban dari struktur mesin kapitalisme diatasnya.
Pada dasarnya strategi adaptif yang digunakan tiap individu adalah yang paling sesuai dengan situasi dan kondisi yang dialaminya. Kemampuan untuk memilih, merubah dan menyesuaikan adalah metacognitive. Strategi harus dapat berjalan efektif. Tiap-tiap individu memiliki strategi yang berbeda-beda disebabkan keadaan luar adaptifasnya.
Masih banyak lagi model-model mekanisme survival atau strategi adaptif yang lain dan tidak dapat semuanya dibahas didalam artikel ini. Namun paling tidak bahwa diberlakukannya kapitalisme global semakin membuat orang-orang miskin berada dalam keterpurukan.


DAFTAR PUSTAKA
Anti-Consumerism and The Alternate Economy
Asef Bayat, Cairo's Poor: Dilemmas of Survival and Solidarity
Alexandre Marc & Zeynep Kudatgobilik, Poverty and Informality in South East Europe

Dr. Naresh Singh, Building Social Capital Through Micro-Finance: A Perspective on the Growth of Micro-Finance Sector with Special Reference to India

Faiza Farooq Swati, Mobilizing political will to address poverty, environment issues

Kristen D. Schunna & Lynne M. Reder, Strategy Adaptivity and Individual Differences

Shahen Rafi Khan dan Killen Damian, Poverty and Environment: From pure survival to subsistence and beyond; Asif Zaidi dan Usman Iftikhar, Poverty Reduction and Human Capital: Poverty Environment Nexus

Some examples of all The Alternative Economy in action

Yasraf Amir Piliang, 2004, Dunia Yang Dilipat: Tamaasya Melampaui Batas-batas Kebudayaan, Jalasutra, Yogyakarta.

Yasraf Amir Piliang, 2003, Hipersemiotika: Tafsir Cultural Studies Atas Matinya Makna, Jalasutra, Yogyakarta.

Yasraf Amir Piliang, 2004, Posrealitas: Realitas Kebudayaan dalam Era Posmetafisika, Jalasutra, Yogyakarta


Tuesday, April 10, 2007

Pembangunan, Dalam Dialektika Modernitas Versus Posmodernitas

oleh
Priyo Sudarmanto

Abstract
If development in the perspective modernization, human to be centrum all of being. With their rationality, logic, scientific method, human can change the world. With their power to be subject and subordinating the other human, nature, and world. The first time modernization want be the new age, prosperous, happiness for human, but the ending is chaos and catastrophe. Critique of this weakness is come from post modernity.
Keyword
Modernity: rational, logic, scientific, quantitative, statistic, grand narrative, universal
Post modernity: eclectic, syncretic, flexible, affirmative, permissive, paradox, irony

Pendahuluan
Dengan perjalanan dari waktu ke waktu, dunia semakin berubah. Entah itu melalui evolusi ataupun melalui revolusi, dunia terus bergerak dan berubah. Perubahan tersebut melalui pola linear yang bertahap dan teratur ataupun melalui pola sirkuler dengan pengulangan mirip masa lalu namun dengan variasi baru, dan yang terakhir adalah matrikuler yang kontradiktif, acak, chaos dan semrawut.
Perubahan tersebut ditunjukkan lewat pembangunan. Pembangunan bisa dilihat dari sudut pandang pembangunan fisik, ditunjukkan dengan semakin berkembangnya budaya benda, teknologi, industri, tata ruang kota, infrastruktur, dan sebagainya. Pembangunan non fisik ditunjukkan dengan semakin kompleksnya tata nilai, norma, aturan, dan hukum.
Dalam mendukung pembangunan tersebut, banyak ilmuan yang mengembangkan suatu teori untuk menjelaskan, mengembangkan, mengidealkan bahkan skeptis dengan strategi atau paradigma pembangunan tertentu melalui dialog akademis.
Seperti kita ketahui realitas kontemporer saat ini, dunia semakin berlari kepada perubahan besar kehidupan umat manusia. Banyak yang tercipta namun juga banyak yang terhancurkan, banyak transformasi namun juga di barengi dengan ekstasi.
Teori-teori pembangunan seperti contoh teori modernisasi, globalisasi, kapitalisasi, industrialisasi, dependensi, teori pertumbuhan, dan sebagainya, bisa menjadi hegemoni yang hanya membawa pada kesadaran palsu (false consiousness) apabila tidak secara cermat di kritisi.
Tulisan ini hanya melakukan perbincangan atau dialogis dua versi pandangan dalam pembangunan. Tentu saja dengan segala kelebihan dan kekurangan masing-masing versi. Penulis hanya memaparkan inilah wajah modernitas dan di sisi lain posmodernitas dalam menjelaskan pembangunan, dan tentu saja dengan segala paradok yang di sandang. Kita boleh bermimpi tentang kesempurnaan, namun kesempurnaan sedang menjadi dan tidak pernah terjadi.

Pembahasan
Istilah pembangunan menjadi tren pasca perang dunia II, namun istilah pembangunan yang merujuk baik kepada kemajuan, modernisasi, teknologi maupun pertumbuhan sebenarnya telah berlangsung sejak abad ke 17 di Barat. Menurut Walt Rostow, yang membedakan dunia pasca revolusi industri dari dunia sebelumnya adalah diterapkannya ilmu pengetahuan dan teknologi secara sistematis, reguler, dan progresif pada sistem produksi barang dan jasa. Yang kesemua itu adalah usaha untuk mempermudah pekerjaan, tindakan terhadap alam dan memuaskan kebutuhan manusia untuk tetap eksis. Momentum renaissance tersebut merupakan datangnya pencerahan dan sekaligus titik kritis sejarah manusia, dimana dinamika sosial baru menggabungkan sistem produksi ekonomi dengan metode ilmu pengetahuan modern ditambah ekspansi pasar. Sistem produksi ekonomi yang tidak pernah terpuaskan, ilmu pengetahuan modern yang arogan dan ekspansi anti humanis.
Ide modernisasi Gunner Myrdal untuk pembangunan Asia Selatan harus berakar dari nilai-nilai pencerahan Barat dalam bentuk hasrat menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk meningkatkan produksi material. Sedangkan Max Weber mengutarakan modernisasi dengan mengembangkan institusi-institusi dan transformasi kultural yang mewujudkan niali-nilai seperti efisiensi, kehematan, kerapian, kerajinan, ketepatan waktu, sikap rasional dalam pembuatan keputusan yang terbebas dari tradisi, adat, dan kesetiaan kelompok. Yang sementara itu sikap sinis Jawarahl Nehru menyatakan ujian bagi kemajuan sebuah negara adalah seberapa jauh negara itu menggunakan teknologi modern. Terlihat bahwa terjadi pemaksaan terhadap pengkiblatan pada Barat (eurocentrise) yang mengklaim lebih beradab agar dapat melakukan pembangunan.
Marshall Sahlins, seorang ahli antropologi membandingkan antara pembangunan modern dengan kehidupan masyarakat primitif aborigin, dimana mereka memburu dan mengumpulkan makanan 4 – 5 jam, tetapi lebih menikmati kecukupan materi dan sosial dari pada buruh industri modern yang bekerja 8 – 10 jam per hari dengan waktu senggang untuk pekerjan rumah yang menjemukan. Hal senada dikatakan oleh sosiolog Hari Juliawan, bahwa masyarakat pemburu dan meramu hanya memakai waktu 4 – 5 jam untuk cari makan dan sisanya untuk bersantai dan bersenang-senang yang merupakan ciri masyarakat makmur. Bagi Claude Levi Strauss, kompleksitas sosial dan pembangunan suku aborigin merupakan hasil pengalaman keterpisahan (isolasi dengan dunia luar). Pembangunan bisa saja terjadi tanpa harus mengadopsi strategi pembangunan dari luar. Justru dengan begitu mereka akan lebih mandiri, kreatif, dan inovatif. Bukan lalu mengunggulkan modernisasi dan melecehkan peradaban eksotis lokal, suku asli yang dianggap, aneh, tidak sempurna, dan barbar. Menurut Sahlin, zaman paleolitikum dan neolitikum justru tidak terjadi kelaparan proposional maupun absolut, namun zaman kini justru melembaga kelaparan tersebut. Kemiskinan diproduksi justru lewat proses pembangunan ekonomi. Orang miskin hanya memiliki sedikit harta tetapi tidak miskin.
Filsafat modernisasi dipelopori oleh Descartes yang kemudian di ikuti oleh Hegel. Namun semangat modernitas itu bukan sekedar pengetahuan melainkan juga kekuasaan dan kemakmuran. Sain pragmatis membuat manusia menjadi tuan dan pemilik alam melalui inovasi dan diskoveri. Hal itu juga di dukung oleh Francis Bacon dengan konsep kekuasaan manusia atas segalanya. Kebenaran bukan hanya kepastian, tetapi juga berakar dari dalam subjek dan dicari dengan metode yang benar, analisis matematis, sehingga terjadi kemutlakan universal. Arogansi rasionalitas tersebut justru membawa pada sikap faustian, yaitu pengingkaran terhadap alam, dimana dunia didasarkan sebagai objek yang diperuntukkan oleh subjek yang mampu berfikir dan berhitung.
Pendekatan yang di tanamkan oleh Descartes tak urung mengubah mind set masyarakat saat ini dengan sebuah sistem satu tujuan global. Pemilikan alam, pendudukan atas bumi dengan ketidak terbatasan penemuan untuk mengubah alam menjadi sumber komoditas. Bagi Kenichi Ohmane, faktor-faktor yang mengoyak-oyak struktur negara bangsa hingga tak lagi berbatas sebagai mana yang lalu adalah karena industria, investasi, individu dan informasi yang disebut globalisasi.
Peran kritis daya nalar dalam suatu dunia secara rasional diarahkan pada menaklukkan dan pemanfaatan alam. Tak hanya tangan namun juga otak memiliki pengaruh besar dengan perubahan dunia. Penggunaan akal manusia dengan cara yang lebih baik dan lebih sempurna dalam memuaskan rasa ingin tahu, dan segala pertolongan rasio dalam memahami sesuatu. Namun bukan murni rasa ingin tahu ilmu pengetahuan yang bebas nilai, melainkan juga di tunggangi oleh kepentingan untuk mengendalikan alam dengan tindakan tertentu dan untuk kemakmuran manusia itu sendiri, tanpa mempertimbangkan ekses-eksesnya kelak. Di sini terlihat bahwa ilmu pengetahuan tidak bebas nilai, melainkan di tunggangi oleh keinginan untuk melakukan penaklukan dan penundukan alam.
Jatinder K. Bajaj mengkritik Bacon bahwa modernitas adalah pandangan mengenai dominasi manusia atas sesamanya. Bacon melakukan penaklukan dan dominasi terhadap dunia non Barat, yaitu perbedaan antara kehidupan Eropa dan non Eropa yang dibedakan atas oposisi biner seperti yang baik/ yang buruk, beradab/ tak beradab, modern/ kuno, rasional/ irasional, bermoral/ barbar dan seterusnya yang dilihat hanya dari kaca mata sepihak khas ethnosentrisme dan eropasentrisme. Dalam tulisan Bacon manusia adalah tuhan bagi manusia yang lainnya. Sedangkan pengetahuan untuk membangun hanya dapat diperoleh dengan mengakses dunia luar, pergi keluar negeri, menimba ilmu pengetahuan di sana untuk kemudian di terapkan di sini (dalam hal ini ke Barat). Jika pengetahuan dapat di gunakan sebagai alat kekuasaan, maka mempunyai potensi yang hebat sekali bagi kejahatan politik.
Pembangunan teknologi dan ekonomi bukanlah anak ilmu pengetahuan modern, justru sebaliknya lebih dianggap sebagai jongos. Teknologi yang berorientasi ekonomi adalah pendorong evolusi ilmu pengetahuan di Barat. Ilmu pengetahuan adalah hasil sampingan dari teknologi. Namun proyek sejarah tersebut bukanlah pengetahuan, melainkan penguasaan alam dan umat manusia lainnya.
Keinginan berkuasanya modernitas di konter oleh adanya ilmu-ilmu gaib yang notabene pre modern. Lewis menyatakan bahwa kelahiran ilmu pengetahuan dan era modern sering di salah tafsirkan, khususnya oleh orang-orang yang mengklaim sihir dan klenik merupakan sisa-sisa abad pertengahan yang harus di sapu bersih. Keduanya lahir dari rangsangan yang sama yaitu kekuasaan, karenanya sihir dan ilmu pengetahuan yang diterapkan adalah sama.
Bagi Keynes, satu-satunya orang yang memiliki dan menganalisis manuskrip Isaac Newton. Temuan-temuan Newton bukan orisinil, bohong jika orang menyatakan Newton ilmuan modern, hanya kebetulan saja dia pewaris manuskrip kuno (mantra) yang notabene magis atau klenik. Hal itu di amini oleh Robert Boyle dan John Locke yang menyatakan penyelidikan kimia itu tidak melalui semangat rasio maupun trial and error. Menurut Lewis, apa yang terjadi adalah kehendak untuk berkuasa, mengontrol, dan mendominasi semua aspek kehidupan nyata. Dalam ilmu pengetahuan posmodern melalui pencarian kebenaran dan wawasan spiritual pada sifat dasar materi, penjaringan jejak kekuatan magis pada alam, investigasi teknik untuk mendapatkan kunci pengubah materi demi kemanusiaan.
Berbeda dengan hal itu Henri Saint Simon berpandangan lebih luas. Memang kehendak berkuasa melekat pada setiap diri manusia, menjadi problem utama, akar peperangan, konflik, kekerasan, perselisihan. Tetapi nafsu yang memiliki dua sisi, yaitu sisi yang hendak berkuasa dengan sisi yang lain yang untuk mengelola. Maka pembangunan yang berwujud tindakan penguasaan alam akan berubah arah. Saint Simon hidupnya di abdikan untuk pembangunan, dia berangan-angan tentang sebuah pengorganisasian masyarakat yang dapat menyalurkan sifat agresif manusia ke dalam proyek-proyek pembangunan dan ke dalam pertumbuhan industri. Membayangkan pemerintah sebagai ekonom dan politikus akan di gantikan oleh teknokrat, sedangkan pemikiran instrumental digantikan oleh ilmu pengetahuan tentang produksi. Karena itu perlu koordinasi yang terarah dan terpusat yang menatur seluruh sistem secara keseluruhan. Hidup harus dengan kerja keras, tidak ada waktu untuk bermalas-malasan dan hidup harus sedarhana. Saint Simon menjadi figur panutan bagi pemikir seperti Adam Smith, Goethe, maupun Isazc Pereire. Banyak karyanya yang bersejarah seperti ide unifikasi bangsa-bangsa Eropa, pembangunan terusan Suez bersama Ferdinand de Lesseps, Bank pemersatu seperti yang di tulis Frederick Hayek, gagasan modernisasi yang menggunakan istilah Rostow sebagai penggiat pembangunan. Aguste Comte sebagai sekretaris pribadi Saint Simon menyumbangkan konsep positivistik, yang menempatkan ilmu pengetahuan empirik dan kerja yang di organisir secara rasional sebagai tujuan dan isi keberadaan manusia yang mirip dengan semboyan “tatanan dan kemajuan” milik Hegel.
Kemaharajaan manusia atas segala hal pada umumnya berakar dari kehendak untuk berkuasa dan mendominasi. Hal itu di tunjukkan dengan dominasi sebagian individu atas individu yang lain, dominasi masyarakat Barat atas masyarakat yang lain, masyarakat Barat yang eurocentris dan masyarakat lain yang orientalis, dalam kaca mata Edward Said.
Dostoyevsky justru merasakan kegelisahan modernitas, dimana bagaimanapun besarnya kebebasan dan berfikir, perasaan takut itu merayap pelan-pelan dalam diri, penaklukan terhadap tradisi kuno dilakukan agar kita tidak kalah dan takluk pada kenyataan, namun betapa bangganya ketika modernitas menciptakan dekorasi kolosal yang membuat percaya diri atas kemenangan dan kejayan. Di sisi lain justru bayang-bayang mengenai berbagai masalah yang timbul bersemayam dalam jiwa yang angkuh.
Bagi Max Weber, rasionalitas, kecermatan dan ke efektifan akan menggantikan etika tradisional. Pembangunan senantiasa di rumuskan ulang sesuai dengan angin politik yang sedang berhembus. Dalam ide McNamara, yaitu pemberantasan kemiskinan, yang kemudian berubah setelah di bawah ide Clausen, menjadi menekan negara miskin agar membayar utang melalui slogan “pembangunan berkelanjutan.” Bagi Weber, rasionalisasi dunia memungkinkan terwujudnya tatanan ekonomi modern yang begitu luas sekaligus sebuah kandang besi yang mengekang kebebasan manusai. Itu sebenarya adalah demokrasi yang anti demokrasi, kebebasan dalam keterkekangan, egaliter dalam otoriter dan seterusnya.
Robert Moses adalah tokoh pembangunan terbesar yang di miliki Amerika. Berapa banyak proyek-proyek besar yang mampu dia kerjakan. Namun pembangunan itu untuk siapa?, didirikannya apartemen-apartemen ketika di sekelilingnya masih banyak daearah-daerah slum, mall, plasa, super market, di tengah-tengah puing-puing, gubuk, sampah orang-orang terpinggirkan. Sebenarnya yang dilakukan Moses bukan suatu pembangunan melainkan justru inefisiensi ekonomi. Pembangunan jalan tol, bendungan dan sebagainya dengan cara mempecundangi tanah adat suku Indian, mempecundangi orang-orang kulit hitam dan lebih berpihak pada kepentingan kulit putih. Hal ini dibuktikan dengan kompensasi yang tidak sepadan, suatu perendahan terhadap hak milik orang lain. Apa yang dilakukan Moses adalah simbiosis antara pembangunan dan pengrusakan. Rasionalitas Weberian pada akhirnya justru memberontak dan mengahancurkan nilai-nilai dan tujuan-tujuan mereka sendiri.
Hasil sosial berupa kesenjangan antara tindakan manusia dan akibat dari tindakan itu adalah ciri khas dari moderniatas yang terjadi dimana-mana, menciptakan dunia yang semakin terorganisir hingga tindakan manusia menjangkau di luar penglihatan moral. Masalah mendasar modernitas adalah pembangunan yang semula di tuntut sebagai tujuan absolut ternyata tidak sesuai harapan. Hal ini di amini oleh Max Horkheimer yang melihat bahwa pembangunan nuklir semakin bermutasi menjadi ancaman perang nuklir. Demikian pula dengan Martin Heidegger yang menyatakan bahwa kerangka dinamika sosial ekonomi modernitas, merobek masyarakat beserta tanah, hutan, keterampilan, teknologi dan kosmologi mereka dari kerangka budaya asal yang kemudian rekontruksi bagi pembangunan yang di rasionalisasikan. Heiddeger melihat seolah-olah manusia mengagungkan diri sendiri menjadi tuhan di muka bumi, yang menurut Frederick Nietzsche Tuhan telah mati digantikan oleh manusia-manusia super (superman) yang mengendalikan, mendominasi, menundukkan, merekayasa alam, dunia beserta isinya.
Pengertian kemajuan masa depan yang terpadu dan universal, berbasis pada teknologi, pembangunan, dan transformasi secara terus menerus terhadap alam dan masyarakat sebagai bahan mentah bagi pertumbuhan dan keuntungan tampak problematik. Proyek modernitas semakin diserang oleh konsekwensi alam yang tidak dapat di kontrol dan tak di harapkan serta juga oleh penyakit-penyakit sosial. Era dimana cara pemujaan objek di buat sesuka hati, kemajuan diperantarai metode ilmu pengetahuan, ini adalah era sistem, lembaga, mekanisme, statistik, ini adalah era ideologi, doktrin, intepretasi kenyataan, sebuah era yang bertujuan untuk mendapatkan sebuah teori universal mengenai dunia, dan karena itu menjadi sebuah kunci universal untuk membuka kemakmuran dunia.
Vaclav Havel yang mengkaji tentang komunisme, yaitu pengorganisasian semua kehidupan sesuai dengan satu model tunggal, dan mengarahkannya pada pengelolaan masyarakat yang terencana dan terpusat dengan mengabaikan apa yang di tuntut dan tidak di tuntut oleh kehidupan. Kegagalan komunisme yang notabene juga modernitas ketika dunia secara objektif dapat diketahui, dan bahwa pengetahuan yang di capai dapat di samaratakan secara mutlak telah sampai pada suatu krisis final.
Sosialisme ialah suatu ideologi yang mengagungkan kapital sebagai milik bersama seluruh masyarakat atau milik negara sebagai alat penggerak kesejahteraan manusia. Namun berawal dari pemerintahan demokrasi rakyat kemudian berubah menjadi diktatur merupakan awal keruntuhannya. Sosialisme di motori oleh Karl Marx dengan teori materialisme, kemudian di kembangkan oleh Althusser dengan teori struktural, Antonio Gramsci dengan teori hegemoni, Andre Gundre Frank dengan teori ketergantungan, Horkheimer, Marcuse, dan Theodore Adorno dengan teori kritis, yang kesemuanya ingin membebaskan manusia dari belenggu penindasan dan penghisapan, ingin menelanjangi musuh bebuyutannya yaitu kapitalisme.
Di pihak lain kapitalisme adalah suatu ideologi yang mengagungkan kapital milik perorangan atau milik sekelompok kecil masyarakat sebagai alat penggerak kesejahteraan masyarakat. Ideologi ini dimotori oleh Adam Smith dengan perumusannya bahwa kemakmuran bangsa-bangsa akan tercapai melalui ekonomi persaingan bebas, bebas dari campur tangan negara. Dalam teori pembangunan, kapitalisme dikembangkan olek Keynes dengan teori campur tangan negara dalam ekonomi, khususnya dengan menciptakan kesempatan kerja, menetapkan tingkat suku bunga, tabungan dan investasi, Rostow dengan teori skema lima tahap, Harrold Domar dengan teori tabungan dan investasi, Mc Clelland dengan nAch, serta Ronald Reagen dan Margareth Techer lewat teori neo liberaisme atau globalisasi pasar bebas. Walaupun kapitalisme masih berdiri kokoh sampai saat ini, namun masih menyisakan banyak problematik baru bersamaan dengan proses pembangunan itu sendiri yang semula menjadi utopianya.
Kemenangan kapitalisme semakin di kukuhkan oleh tesis Franchis Fukuyama dalam the end of history and the last man, bahwa evolusi akhir ideologi manusia adalah demokrasi liberal dengan kapitalisme sebagai cara produksi yang paling efektif, produktif dan efisien, kekuasaan tertinggi manusia adalah konsumerisme. Dalam kapitalisme akhir, kesadaran manusia tidak lagi dipersatukan oleh ideologi kapitalisme dan sosialisme, tetapi oleh konsumerisme dan daya tarik gaya hidup, manusia tidak peduli pada ideologi kapitalisme dan sosialisme tetapi tetarik pada gaya hidup.
Tak bisa di pungkiri bahwa teori modernisasi merupakan teori yang di bangun dalam kontruksi kepentingan kapitalis. Menurut JW. Schoorl, proses modernisasi dan terwujudnya bentuk-bentuk masyarakat modern dengan sendirinya tidak mungkin bebas nilai. Teori modernisasi dibangun atas landasan kapitalisme maka nilai yang mendukung modernisasi jelas bernuansa kapitalistik. Menurut Fred W. Riggs menyebut proses modernisasi sebagai westernisasi, dengan komponen-komponennya yang terdiri dari industrialisasi, demokrasi dan ekonomi pasar. Teori-teori modernisasi dan teori pembangunan dikembangkan di Barat yang secara historis merupakan negara-negara yang merintis dari nol dalam evolusi pembangunannya. Namun teori tersebut kemudian di introduksikan terhadap negara-negara miskin atau berkembang lainnya yang secara historis berbeda. Terdapat semacam pemaksaan ideologis akan kesatuan ide yang sama, bahwa teori modernisasi dan teori pembangunan bisa memecahkan problematika di negara-negara manapun baik itu yang miskin maupun berkembang. Segala permasalahan bisa di generalisir secara sederhana terhadap teori-teori modern ataupun teori pembangunan. Dalam konsensus posmodern, menyatakan bahwa modernitas telah kehilangan kemampuan kritisnya, sehingga ia tidak mampu lagi menemukan tujuan ideologis dan utopis yang ingin di capai.
Wawasan humanis Cartesian yang bersifat sangat mekanistis, dimana rasionalitas dijadikan sebagai ukuran tunggal kebenaran dan mesin di jadikan sebagai paradigma dalam mewujudkan mimpi-mimpi utopis manusia modern akan kekuasaan. Wawasan tersebut penuh dengan paradok, ketika penyanjungan kemampuan akal budi manusia menjadi subjek yang merdeka, maka merupakan awal keterputusan manusia dari Yang Ada.
Heidegger menjelaskan tentang Nietzsche yang dikutip Michel Levin bahwa, “…dapat dijelaskan berdasarkan kenyataan bahwa manusia menjadi pusat dan ukuran dari semua ada (being). Tanpa menghormati bahkan melupakan Yang Ada (kebenaran, kebajikan, eidos, logos, gaia, substansi, esensi, spirit, Tuhan).
Hegel melihat periode modern (new age) adalah periode di mana manusia sebagai subjek, menentukan sendiri landasan nilai dan kriteria-kriteria dalam kehidupannya di dunia, maka manusia hanya bertanggung jawab pada dirinya sendiri dan ilmu pengetahuan sebagai kebenaran ideal.
Kritik modernitas di lontarkan dari dua arah. Yang pertama di sebut kritik diri, sebagaimana yang dilakukan kelompok Frankfurt seperti Adorno, Horkheimer, Marcuse, dan Habermas yang mencari titik kritis modernitas dalam rangka melanjutkan proyek modernitas yang belum rampung. Kedua yang melakukan dekontruksi dengan melupakan dan meruntuhkan modernitas yang di anggap telah kehilangan daya utopisnya. Dibuka oleh Nietzsche dan Heidegger yang kemudian di lanjutkan oleh pemikit posmodern dan postrukturalis seperti Michel Foucault, Gillez Deleuze, Felix Guattari, Jean Franchis Lyotard, Michail Bataille, Jean Baudrillard, Giani Vattimo. Sedangkan pemikir seperti Derrida, Roland Barthes, Julia Kristeva dan Umberto Eco lebih bergerak pada permainan bahasa dan semiotika posmodern.
Kesadaran posmodern adalah suatu kesadaran, di mana pengertian manusia tentang dirinya sendiri dan dunia yang di huninya sangat di tentukan oleh posisi manusia tersebut dalam sejarah di satu tempat dan waktu dan dalam kaitannya dengan landasan mitos dan kebudayaan yang bersifat pluralistik dan primodial.
Strategi intelektual dan kondisi ilmu pengetahuan pada umumnya di dalam era posmodern, sudah saatnya keluar dari jalur grand narrative, jalur strategi intelektual yang mengklaim bahwa ada prinsip-prinsip kebenaran, kesejahteraan, makna hidup, dan moral yang bersifat universal, dan berpencar ke arah narasi kecil dengan segala nilai-nilai mitos, spiritual dan ideologinya yang spesifik.
Posmodern dalam posisinya di dalam modern, berupaya menyajikan sesuatu yang tidak dapat di sajikan di dalam penyajian itu sendiri, yang menolak pesan bentuk-bentuk yang indah, konsensus selera yang memungkinkan pengalaman nostalgia secara kolektif dari hal-hal yang tak terjangakau, yang mencari bentuk-bentuk penyajian baru, tidak untuk menikmatinya, tetapi untuk membangkitkan perasaan ketidak mungkinan penyajian tersebut.
Kapitalisme membangun dan menciptakan model-model hasrat, dan keberlangsungannya sangat bergantung pada keberhasilannya menanamkan model-model ini pada masa yang di eksploitasinya. Dalam kapitalisme mutakhir yang disajikan adalah karnaval bujuk rayu sehingga masa ter eksploitasi menjadi konsumen. Budaya masa seperti yang di jelaskan Adorno dan Benjamin merupakan budaya yang remeh temeh, sesuatu yang sebenarnya tidak perlu menjadi teramat sangat penting, sedangkan masa itu sendiri adalah masa yang diam dalam kesadaran palsu.
Pada waktu yang lalu kita sering mendengar tentang ramalan Naisbit mengenai megatrend Asia, macan-macan Asia, atau Asia renaissance. Utopia ini di berangus oleh permainan ekstasi ekonomi para spekulan mata uang seperti George Soros. Dimana dasar filsafat globalisasi tersebut, apakah dengan upaya pemiskinan negara-negara yang lain yang sedang berkembang seperti itu?.
Semua yang di temukan hanyalah kesemuan, kepalsuan, ksimpang siuran, kepura-puraan dan kebohongan dalam surat kabar, jurnal, televisi, internet dan sebagainya. Masyarakat modern lebih percaya statistik, pertumbuhan GNP, kuantifikasi dan sebagainya padahal semua itu hanyalah deretan angka yang tidak mempunyai hubungan sama sekali dengan realitas.
Bagi Adam Smith berspekulasi adalah hak setiap orang dalam upaya mencari keuntungan ekonomi, tetapi ketika ini merupakan bagian dari suatu konspirasi, mafia, atau alat politik, maka seperti senjata virus yang disebarkan dan mempunyai kekuatan penghancur yang dahsyat. Dalam sistem ekonomi pasar bebas, jaringan ekonomi dan moneter realnya dibangun berdasarkan prinsip kebebasan dan keterbukaan, dimana hak-hak individu untuk berusaha dan mencari keuntungan sangat di hargai tanpa ada kendali moral dan etika, maka di dalamnya tidak ada yang dapat menangkal virus spekulasi mata uang para manipulator.
Teori ketergantungan (dependency theory) yang dikemukakan oleh tokoh seperti Frank, Cardoso ataupun Dos Santos semakin tenggelam dalam ekstasi, liberalisasi ekonomi dunia, serta virus kapitalisme yang menjalar secara global. Dana bantuan IMF, justru semakin mengukuhkan ketergantungan ekonomi Asia terhadap negara-negara maju, khususnya Amerika Serikat. Semakin ketat persyaratan liberalisasi semakin kuat ketergantungan pada sistem ekonomi global. Semakin murah IMF menyuntikkan dananya dengan syarat yang ketat semakin besar utang luar negeri sebagai biang krisis, lalu negara-negara donor tersebut leluasa untuk mengontrol negara-negara berkembang. Menurut Mahatir Muhammad, dalam kondisi terbelit utang, kita justru meminjam dana segar untuk membayar utang tersebut, gali lubang tutup lubang.
Utang luar negeri menjadi semacam kapital mengapung yang mengelilingi dan mengancam ekonomi real, pertumbuhan real. Di bawah bayang-bayang utang mengapung inilah pertumbuhan ekonomi berlangsung. Di bawah utang mengapung ini, ekonomi tumbuh dalam satu kondisi seolah-olah utang itu tidak ada. Materialisme, konsumerisme, hedonisme, jetset, pristise, ekstasi life style mencerminkan sebuah kesejahteraan dalam bayang-bayang utang yang menggerogotinya.
Ketidak setabilan ekonomi tersebut di sebabkan oleh paradigma ekonomi pasar bebas itu sendiri yang rawan terhadap berbagai krisis antara lain: indikator pertumbuhan yang terlalu kuantitatif, GNP sebagai satu-satunya ukuran pembangunan, kompetisi yang sangat individualistis, terbuka lebarnya pintu spekulasi mata uang, permodalan dari utang luar negeri yang terus membengkak, orientasi nilai-nilai konsumerisme, orientasi gaya hidup orang kaya dan selebritis, rendahnya kepedulian terhadap lingkungan, ekonomi sebagai penyaluran segala bentuk hasrat (desire) yang tanpa batas. Hal itu diperparah oleh terlalu dominannya peran mata uang di dalam ekonomi, dominasi dolar, dan uang virtual seperti tranfer dana elektronik dalam sistem perbankan multinasional skala global yang beroperasi 24 jam non stop tanpa bersentuhan dengan realita.
Jean Baudrillard menggambarkan berputarnya uang virtual tersebut layaknya sebuah benda kosmos yang berputar pada sebuah orbit. Uang virtual mengapung megelilingi dunia yang di permainkan di sektor moneter tanpa menyentuh sektor real. Dalam ekonomi virtual uang di produksi, di pertukarkan, di perjual belikan, di transfer, di putar dalam pasar modal tanpa pernah menyentuh ekonomi real (investasi industri, produksi).
Ekonomi virtual yang menandai globalisasi ekonomi menjelang abad 21 pada hakekatnya tak lain dari penciptaan kondisi pluralisme dan liberalisasi kecepatan dan percepatan dalam penetrasi pasar, ekonomi telah berkembang kearah ekonomi percepatan.
Pertumbuhan ekonomi yang telah di capai membuat pemerintah dan pelaku ekonomi suatu negara hanyut dalam keharusan pertumbuhan. Seolah-olah tidak ada batas bagi pertumbuhan, bagi perkembangan. Akibatnya mereka kehilangan kontrol dan tidak mampu melihat titik lemah pertumbuhan. Mereka selalu dihantui mitos dinamika pertumbuhan di dalam dunia tanpa batas. Mitos ini yang menghinggapi Soros yang melihat perubahan yang tak terbatas, diri tak berbatas, nilai-nilai tak berujung, dan dunia tak bertepi sebagai landasan global open society yang dicita-citakan.
Modernisasi tak lagi di bangun oleh pertumbuhan (growth) tetapi oleh perkembang biakan tanpa batas seperti virus atau kanker oleh pertumbuhan yang melampaui. Pertumbuhan terus berlangsung tak terkendali dengan kecepatan tinggi (penggembungan) yang menciptakan masyarakat kegemukan (obesity) informasi, produk, gaya, tontonan, berita dan sebagainya. Dunia mengembang oleh produk-produk banal yang tak ada nilai gunanya, menciptakan dunia yang mubadzir. Modernitas juga berkembang kearah transparansi radikal, kecabulan, tidak ada lagi yang tersembunyi, tidak ada lagi rahasia, apapun di pertontonkan, diperlihatkan dan di tayangkan, tidak ada lagi perbedaan yang tampak dengan yang tersembunyi, tidak ada lagidosa, tidak ada lagi hari pembalasan, bahkan tidak ada lagi Tuhan, yang ada hanya surga ekstasi, keterpesonaan dan transparansi.
Wacana ekonomi global dikendalikan oleh sistem kapitalisme lanjut menjadi sebuah arena sirkuit tempat perlombaan kecepatan (fantasmagoria, dromologi), persaingan, kepanikan (histeria, epilepsi, skizoprenik, nomadensi), dan kegilaan (ekstasi) dipertunjukkan.
Hipermarket menyentralisasikan, mengonsentrasikan dan merasionalisasikan waktu masyarakat secara total. Hipermarket adalah permainan bebas tanda, bujuk rayu, kepalsuan tanda dan kesemuan makna lewat simulasinya. Hipermarket merupakan tempat klon kapital, bukan hanya lalu lintas barang dan jasa, tetapi juga hasrat, libido dan tubuh dipertukarkan dan di komodifikasikan. Hipermarket adalah penyeragaman kebudayaan pragmatis Amerika, yang meskipun bentuknya beraneka ragam namun dengan gagasan dan ideologi kebudayaan yang sama. Pluralitas semu di balik hegemoni ideologi dominan Amerika (neo imperialisme)
Hazel Handerson mengatakan bahwa bila pembaharuan kapitalisme tidak lagi dianggap masuk akal untuk menghadapi kompleksitas yang semakin tinggi, maka suatu terobosan harus di lakukan. Beberapa krisi yang di hadapi kapitalisme global saat ini adalah satu breakdown pada sistem yang menggiring masyarakat global kearah ketidak pastian. Dalam kondisi ini, cukup bijak menghasilkan satu terobosan merubah fondasi sistem ekonomi global. Handerson mengusulkan paradigma greenomics yang berpandangan jauh kedepan dan bersifat beyond economics, dengan ciri sifatnya yang integratif, kualitatif, partisipatif, win win solution, indikator-indikator pembangunan yang menekankan pada tujuan sosial yang khusus, perhatian yang besar terhadap komunitas dan koperasi, investasi yang bertanggung jawab secara sosial, anggaran belanja berimbang dan tabungan, orientasi pada peengembangan diri ketimbang gaya hidup, produk dan konsumsi yang hijau, dan perhatian yang besar terhadap etika dan nilai-nilai.
Namun terobosan Handerson ini tampaknya tak cukup populer, mengingat virus kapitalisme sudah menjalar secara kronis dalam skala global. Untuk mengubahnya perlu political will yang amat berat serta menyangkut harga diri, khususnya bagi negara-negara kaya.
Hampir sama dengan semangat itu Rich DeVos menawarkan satu model kapitalisme yang justru lebih berwajah lemah lembut dan belas kasih yang disebut compassionate capitalism (kapitalisme dengan kepedulian sosial). Walaupun manusia diatur oleh nafsu-nafsu (energi libido) namun ia juga memiliki kemampuan penalaran serta rasa belas kasih yang mengontrol nafsunya dengan kekuatan moral. Laissez faire dapat di artikan walaupun tiap orang bebas bertindak mencari keuntungan, namun hati nurani akan mengontrol segala tindakannya, di dalam diri setiap orang sebenarnya tersimpan dorongan untuk melakukan hal yang baik suatu suara batin. Landasan inilah yang seharusnya kapitalisme di bangun. Landasan moral yang di gambarkan DeVos adalah perasaan simpati yang mendalam terhadap penderitaan orang lain, serta hsrat untuk merenungkan penderitaan tersebut.
Yang terjadi justru sebaliknya, bahwa kapitalisme tersebut menurut Lyotard mengumbar kegairahan untuk memperoleh keuntungan layaknya mucikari yang merubah nafsu menjadi kebutuhan (passionate capitalism). Dia memproduksi rasa kurang dalam skala besar sementara dimana-mana terjadi kelimpah ruahan, memproduksi hwa nafsu sementara diamana-mana terjadi pengumbaran total hawa nafsu atau menurut Jacques Lacan sebagai komodifikasi tubuh. Nafsu itu tak berhingga maka tidak ada demand yang mempu memenuhi hawa nafsu sehingga menciptakan chronos, dari ini, lali ini, kemudian ini, terus ini, ini, ini, ….. Passionate capitalism dalam arti yang lain disebut libidonomics.
Pada tiga dekade yang lalu David McClelland berangan-angan untuk menulari masyarakat modern dengan semacam virus mental yang dinamakan nAch (need for Achiefment) yaitu semacam dorongan dalam diri, yang menimbulkan kebutuhan untuk meraih hasil, prestasi, kemajuan, pertumbuhan ekonomi lebih baik. Tetapi kini virus mental tersebut justru mendorong kearah yang berlawanan, bukan arah prestasi yang lebih baik melainkan kearah konsumsi yang berlebihan (konsumerisme), ekstasi, hiperkomoditi, hipermarket, dan sebagainya.

Kesimpulan
Pembangunan bukan hanya diarahkan, tetapi juga dapat di arahkan dan di pikirkan kembali oleh orang-orang yang terkena dampaknya. Dan karena pelanggarannya, pembangunan dapat dan pasti bisa dihentikan, setidak-tidaknya dari bentuk yang sedang diterapkan sekarang. Semangat posmodern adalah kritik dari insan yang merasakan dampaknya
Demikianlah sejarah pembangunan global dunia. Pembangunan dalam kacamata modernitas dan posmodernitas merupakan dua sisi mata uang yang tidak dapat dipisahkan. Posmodern bukan berarti menunjukkan penggalan waktu kontemporer saat ini, meskipun intensitasnya memang lebih santer dalam kehidupan saat ini. Di dalam modernitas terdapat jiwa-jiwa posmodernitas, posmodern merupakan evolusi dari modernitas. Posmodernitas merupakan anak dari modernitas, yang satu, masih berusaha mengabdi pada orang tuanya (aliran rekontruksi), dan yang lain ber “durhaka” terhadap orang tuanya dengan idealismenya (aliran dekontruksi).
Kemanakah kita harus menghanyutkan aliran pembangunan prekonomian kita, ketika kehidupan global ini semakin ekstrem?. Kehidupan modern begitu pula pembangunan telah menggiring ke arah berbagai krisis yang kita alami. Modernisasi telah kehilangan daya kritisnya, utopia awalnya. Apakah kita sampai pada kematian modernisasi?
Bila kita mengacu pada Baudrillard, kehidupan yang sarat paradok dan ironi ini, kita tidak menerima, tidak menolak, tidak mengkritik, tidak menyanjung, tidak berbuat apa-apa, tetapi hanyut dalam ekstasi. Peduli amat dengan krisis!. Inilah dunia yang fatal yang menurut Nietzsche “nihil.”
Atau kita mengadakan semacam eksperimen sosial, bila dalam biologi terdapat rekayasa genetika, dalam ilmu sosial mengadakan rekayasa sosial. Menciptakan prinsip, norma, aturan baru lewat pembaharuan, sebagai akibat perkembangan ekonomi. Selain berkembangnya ekonomi dan teknologi sebagi sarana pembangunan itu sendiri dengan berpijak pada komponen normatif masyarakat yang terus dikembangkan mengikutinya.
Atau kita mengikuti jejak Soros dengan membangun masyarakat yang leluasa dalam kebebasan individu, kebebasan geografis, kebebasan intervensi, dan kebebasan nilai. Sehingga kita lupakan konsep negara, bangsa dan kebudayaan.
Atau kita coba menggali spirit lama akan kearifan leluhur yang selama ini ditelan modernisasi. Misalnya tentang komunitas, gotong royong, koperasi, dan spiritualitas. Bukankah krisis yang kita hadapi sekarang ini karena kita semakin jauh dan melupakan warisan nilai-nilai luhur kita ?.
Atau kita bisa petik pelajaran dari fragmen-fragmen alternatif tersebut untuk di ramu menjadi sebuah sistem sosial ekonomi posmodern yang di bangun dengan semangat ekletik dan sinkretik dengan lebih bersifat fleksibel, konformis dan adaptif?. Apapun penilaian dan pilihan anda.


Daftar Pustaka

Amir Piliang, Yasraf, 2004, Dunia Yang Berlari; Mencari Tuhan-Tuhan Digital, PT Grasindo, Jakarta.
Amir Piliang, Yasraf, 2004, Dunia Yang Dilipat; Tamasya Melampaui Batas-Batas Kebudayaan, Jalasutra, Yogyakarta.

Amir Piliang, Yasraf, 2003, Hipersemiotika; Tafsir Cultural Studies Atas Matinya Makna, Jalasutra, Yogyakarta.

Amir Piliang, Yasraf, 2004, Posrealitas; Realitas Kebudayaan Dalam Era Posmetafisika, Jalasutra, Yogyakarta.

Dari Descartes sampai Chico Mendes: Sejarah Singkat Modernitas sebagai Pembangunan, http://members.fortunecity.com/edicahy/mte/bab8.html

Erwin Edhi Prasetya, Menggugat Konsep Kemakmuran,
http://www.kompas.com/kompas-cetak/0506/04/sorotan/1792651.html

I Gede Mudana, Globalisasi-Lokalisasi Kebudayaan Bali,
http://www.balipost.co.id/balipostcetak/2003/7/8/op4.htm

Darsono, Konflik Ideologi,
http://www.polarhome.com/pipermail/nusantara/2002-October/000405.html

FX Adji Samekto, Pembangunan Berkelanjutan,
http://www.polarhome.com/pipermail/nasional-m/2002-September/000213.html

Wednesday, April 4, 2007

Living On Strategy " Teacher Contract" SMP

(Descriptive Study About Living On Strategy and
Economics Social Life of Teacher Contract or Teacher Assist and Teacher of Honourer or Erratic Teacher, SMP Country in South Surabaya)
By
Priyo Sudarmanto

Abstraction
This erudite focus article, lifting about contract teacher living on strategy, and or teacher of honourer SMP Country in Surabaya South, in interrogating life of its economics. Research subject is seven contract teacher residing in at area focus research, taken by purposive. Research method usage qualitative with approach of ethnography. Theory framework use survival mechanism theory, adaptation strategy theory, theory of coping strategy, and theory social exchange and also theory transfer of symbol. Met by some strategy practiced by teacher contract for example, economic strategy: side job, diversified by work, enterpreneur; consumption strategy: purchasing of seconds, discount, undercut, black market; social strategy: affiliation to organizational forum, family network, friendship; other strategy: health area through medication of alternative, puskesmas, KB, entertainment amusement, music and humor, religious service and prayer, and also behavior digress
Keyword: Teacher Contract, living on strategy

Antecedent
Definition Teacher contract in this case is to relate at, first strata that is, teacher of honourer erratic teacher or (GTT) or of treatise devote as lowest strata, while second strata is, teacher assist or teacher contract as middle strata. Converse to regarding contract teacher, hence inseparable by conversing to regarding the condition of economic social of interesting and unique them to be studied.
Though stratified lower contract teacher from at teacher remain to, but there is same responsibility. Sometimes when contract teacher interest questioned, for example about qualification and his/its professionalism that is less. There are also some contract teacher representing title sales grad, as well as there are ascription that becoming teacher contract only as stepping point to become teacher stare at PNS.
The Oblique chop also jointly with discrimination and exploitation structurely, for example about salary learn honourer which still under UMR, teacher salary assist which sometimes also delay payment until some month or in back pay, circumlocutary bureaucracy system when managing something as for lifting, SK, salary, etcetera, come up with more school relief fund is allocation for the student of just indigent. Their Incentive funds sometimes also have to be cut to this that, Iease, corruption, and others.
Condition of all economic social of and insuffiency of jointly by behavior cornering like that, in the end make out for contract teacher stand at bay life. As a educator usually they have side job by giving lession, there is also which affiliate with courses places or of LBB (Institute Tuition Learn). But there is also teacher contract conducting extreme living on strategy, for example attractively rent motorcycle in moment after teaching, there are also teacher contract becoming pedicab worker to add production. In Jakarta, a teacher of honourer have side job as garbage pick up, while in Field, a teacher of honourer become pimp of PSK ABG. The creativity teacher do not actualization pass method teach it, but how he/she can linger, can give its wife child maintenance, so that kitchen still able to crowd together or can remain to eat, though road the gone through is road which do not habit, even bump moral values.
Research concerning living on strategy have done many, among others accurate Diba Kurniasari about household survival mechanism woman of informal worker singgle parent, which conclude adjustment of x'self to existing condition, passing variously of working activity, and consumption minimize, and requirement of fundamental as survival mechanism. Novi Aneke pass research about impecunious family survival mechanism of victim of PHK find that, survival mechanism done with searching the source of new production of formal goodness and also privatery, exploiting of family member labour, consumption minimize, thrift of expenditure, pawn, and have recourse to social network. Research of Wiyar Santo entitling adaptation strategy mineworker of brimstone in mount of Welirang, please find that their strategy is by forming of social organization, society, tightening communal string and co-operation as economic system. Research of Mardiharini about family coping strategy in looking after prosperity as long as economic crisis in Indonesia, please find that for living on by lessening frequency eat, amount eat, changing over at cheap and lowgrade mark, lessening fish consumption and flesh, and improve soybean cake consumption, tempe, sale of asset, debt to friend or brother, exploiting of KB and of raskin (rice for impecunious people).
Phenomenon teacher contract is usually seen from the aspect of look into educational, differing from the mentioned, this is research more studying from the aspect of look into its living on strategy. Differ from other research, where more living on strategy applied by absolute impecunious faction them. At this research of living on strategy dug from them teacher contract representing middle faction
This research aim to express how living on strategy and life of economic social of teacher contract SMP Country in Surabaya South. Expected by this research can be useful as input and reference to relevant side and practitioner is its area in intake of policy, and give contribution to academic circle to develop is same study later on day.

Study Book
To analyze field finding use theory framework transfer of social, its teacher contract with his/its social environment, that goodness per individual and also with structure supra. Theory social exchange sees between behaviors with environment there is relation that is influencing each other (reciprocal). In the relation there are reward element, sacrifice, and advantage. Rewards represent every thing that is obtained through sacrifice, sacrifice represents matter avoided, and advantage is reward lessened by sacrifice. A contract teacher shows a positive value or behavior so that can be assumed to have interest, by way of doing best to school and pupil. Hence one who sees it will assess positively of contract teacher, if which assessing of school as supra structure, hence school will give reward of extrinsic, like lengthening of a period of/to contract, and also intrinsic, that is confession that the contract teacher have interest. But to show the behavior through sacrifice, like time duration become teacher of honourer, is later then lifted to become contract teacher, sufficient and so on, honourablely which is accepted which enough a few/little. There is at one time learn Iucky contract by experiencing of time duration which short relative, that thing represent advantage and very hungered for by is although seldom happened.
Living on strategy teacher contract in analysis use three theory related to living on strategy, for example adaptation strategy theory which used many by anthropological scientist, second is survival mechanism theory which used many by sociology scientist, both of the theory is also used in natural philosophy that is biology, third is theory of coping strategy which used many by psychology scientist and of social scientist which peculiarly conserned at problem of poorness. Third of the theory though differ name but its of is same him. Adaptation strategy for example, more relate to strategy face the change in long-range with aim to strengthen the source of life. Coping Strategy is behavioral strategy that used to face facts of everyday life that entangle idea, feeling, in stacking the cards to through skilled which studied to pass experience, perception, and socialization. Survival mechanism is all activity when facing difficult moments to be life of his family remains to continue to walk. Visible that strategy coping more micro having the character of which represent responce short-range every individual in overcoming economic difficulty especially the problem of food, while adaptation strategy and survival mechanism more macro having the character of in face of long-range change to strengthen the source of its life. At previous solution have examplize some contract teacher living on strategy which common in character extreme until. As an educator usually they give privat lession, collective les, or join with at courses places as profession peripheral. But there is also becoming worker of rent motorcycle, pedicab worker, garbage picks up, etcetera is. Assorted is way of to be able to live on, from conventional come up with infiltrating moral values, of big small things until, from which (it) is true really significance come up with less of significance, but any that is proper living on strategy in apresiation. In this research, researcher alone to living on strategy become some category, for example economic strategy, consumption strategy, social strategy, and others strategy including health strategy, entertainment amusement, and religiusity of disorder.
Life of economic social of contract teacher is not be absolute impecunious but not is rich, teacher contract is middle faction or in concept of Marxist is small bourgeois. Teacher contract position which is subordinated by bureaucracy system and or system of supra structure make conscious them and criticize, but in is same moment of them also drape expectation to supra structure, expected by setled condition is strunggle by refinement pass to drive a bargain and draw to postpone old ones and tire. Many teacher contract which have year decades not yet also [in] lifting, but remain to be devoted to devoted x'self, although in its inmost liver hide disappointment. Their struggle does not be done articulately, but by just partial is, they also hesitate to go out from that profession and make a move at more promising profession.
Teacher contract position which non-proletarian class but also non-bourgeois class, making they show him pass symbol, image, and sign differentiating x'self with other society in general. Purchasing or certain objects consumption, earns construct that them is different separate class with his society. Then they buy less goods of substantive, and just for on view as prestige, and their life style status. Though they is middle-weight which is nota bene not yet is in abundance, but can sweep away x'self at extase consume for the shake of class identity and his status, forgetting conflict in fact between proletarian and bourgeois in spectacles of Marxist.

Method
This Research use natural or naturalistic paradigm, hence method weared by is qualitative, because more adaptive when dealing with double facts, and wish description broaderly and circumstantial about research focus. This research use approach of ethnography, because wishing description concerning meaning from all data, cultural, habit, and also important event morely detail.
Depiction of out for research result of holistic through intensive observation. Location the selected is some SMP Country in South Surabaya specially rayon of III, with research subject which in taking by purposive at each assumed school can deputize. From eight planned to be subject to be taken, in the reality only in earning six plus one result of expansion to other rayon which still in Surabaya South.
Technique data collecting besides observation also with interview use guidance of interview. Observation divided to become two that is, what straightforward by request permit research subject and which behind back which is done without the knowledge research subject. At the (time) of first time come, researcher bring present to carry on of interview process. Interview done besides at home research subject, is also done by in school as workplace of subject research. Old of research around five months commencing from research proposal agreed. Difficulty faced by is time to conduct meeting with research subject which uncertain effect of work load of him at work of side job and also fundamental. Besides also find difficulties in diging data about living on strategy representing ignominy, because can allude to research subject. Matter that's able to become diffraction in research, diffraction also happened moment interview in school, because its coleages intervence or bother the way interview.
Interview in record use tape of recorder, anomalous and unique momentums which is have living on strategy pattern to in photo with camera, and appearance, nature of, personality, informan expression or mimick of record by memory feel and researcher empathy to be poured into field notes. Field note then will give by coding to facilitate cathegorization. Credibility test conducted by consultancy or discussion with counsellor lecturer, coleage, or one who is assumed to have special capability and also comprehend the problem of accurate. Researcher also asks confirmation to subject about obtained data or research confirmability. Some informan also hanker to check according to among written data and interview or trianggulation.

Result
Research entitling teacher living on strategy contract this SMP Country take seven variant of subject research. Seven the variant for example 1) teacher assist men married 2) teacher assist woman married 3) teacher assist woman of bachelor 4) teacher honourer man married 5) teacher honourer man bachelor 6) teacher honourer woman married, and 7) teacher honourer woman of bachelor. Do not its it him teacher assist bachelor men because variant is rareness, because quicker men relative to immediately have to family, while teacher assist is second strata after honourer, at second strata usually the people have and have family, from at first strata which still pertained young and not yet married. In general their profile shall be as follows:
A. Teacher assist men married
At this variant of researcher get acquainted with a mathematics subject teacher which old age 39 year. He represents grad of IKIP PGRI Surabaya. Owning a laboring wife at a plastic factory and still not yet had to look-after child. Have more or less fifteen year serve to become teacher. Moment early becoming former teacher only employed by Rp90.000 hitherto become teacher assist in salary of Rp710.000. Eight times follow CPNS test remain not get away. He also often become funder of done by events is FKGBI, because besides becoming teacher he also entrepreneur pick up of ex- hardboard, ex- motor sales, car rental, besides also give private lession. Their houses of type 60 credit of KPR in Sidoarjo, but also still often remain with old fellow in Surabaya. Debt Receivable prefers to at bank institution from at to individual, and often mortage to close over its requirement. Have habit travel far gone up motorbike although have two car. Like to buy morning newspaper which in selling noon. Its wife like to make snack to in easygoing moment consumption between two lights, its wife also often buy bulk-cooking oil in traditional market. This teacher also takes a fancy to music and humor as entertainment amusement. Planting various productive crops in its house yard to be consumed by xself. Applying of KBK by this teacher is conducted flexiblely, because owning insuffiency and excess.
B. Teacher assist woman married
At this variant of researcher get acquainted with a physics subject teacher which old age 30 year. He/She represents grad of IKIP Country of Surabaya or of UNESA. Owning a husband who is having profession to as lecturers in UNESA, owning two children, what is one girl have entered second and school age of boy that still baby. Have eight year served to become teacher and always follow CPNS test per annum. Become member of FKGBI only quiesently. Besides teaching him also give private lesssion, its residence status still contract. Its Cookery appetite is spinach transparent vegetable, vegetable of tewel re-heated otherwise used up today to be consumed by day morrow. Ms. this teacher takes a fancy to nostalgia songs, collect CD and VCDs his most is becoming piracy all. Have exploited co-operation service go to school to owe, less so associate with neighbour because feeling as visitor. Business have sell product shoe of Magetan which in selling to school, but child since both delivering birth the business discontinued. Ms. this teacher apply KBK according to guide of execution, is though confessed by system is costly. Its Electrics house MCB is divided to become two as regulator.
C. Teacher assist woman bachelor
At this type of researcher get acquainted with a mathematics subject teacher which old age 37 year. She is grad of Udayana and have nine year serve to become teacher. He/She still remain one roof with parent and some its family. Every there is recruitment of CPNS she always following him. Following FKGB only limited to passive member. Ms. this teacher express that many conflict of interest that happened in their school, one another is each other project, but she do not dare to be critical because getting psychological pressures. Ms. this teacher like to exploit co-operation, because its dead life of co-operation is from there is do not it him one who exploit it. When taking the air she prefers to stop by to cloister booths or depot, from at to fast food restaurant. She also hobby make snack to be consumed by xself, particularly again when feast day of Ramadan. Telephone set of this family only can accept just call. Usage of water of PAM just for ripe requirement and drink, while for bath enough with well water. She also follows distributed MLM CNI to school and in consumption alone. She have hobby of singing therefore, spare time moment karaoke as entertainment amusement. She also often visits Gembong market to look for clothess is rest of export. To him of KBK can make student more creative and active and upgrade its SDM instructor, because teacher more (be) free to in developing idea, method, and way of teaching each.
D. Teacher honourer man married
At this type of researcher get acquainted with a biological subject teacher which old age 37 year. He represents University grad of Muhamaddiyah Surabaya, owning a laboring wife in RSUD Dr Soetomo, while its child newly one old age six year. Its residence still one building with parent by in partition. Learn this honorer besides teaching in country also teaches in private sector. He represent critical person, several times protest to school to claim its rights. Though every there is CPNS test always follow, but remain to be sceptic with its result. Expense for the electrics of, water, and idol still telephone with its parent. Joke with fresh humor-humor represent its habit at the opposite of coherent and critical attitude. Religious service and prayer become coolant of liver in difficult moments, he also amen an ihtiar to get bliss of world. Owning customer booths overselling is cheap. Like saved seconds hand goods on the chance of in a moment possible can be utilized. Collection of CD and VCD it also piracy all. When hitting traffic fault he ask clarification clearly its mistake will and is better of conference. For him KBK do not in line with its idealist, because this system only project of plagiarism from outside country making a teacher have to assign value fictious is so that assumed by competence, so that the more its lie from at really is educating of nation.
E. Teacher honourer bachelor men
At this variant of researcher get acquainted with a sport subject teacher that still old age 26 year. Collegiate of UNESA this come from Bojonegoro and in Surabaya reside together its. Besides teaching in country he also teach in private sector. He also assists its effort of him as organizer of rental and typing of computer. This teacher represents person owning performance and dedication that is high to be, shown with discipline, livelines, and its devotion to school. He expresses often indebt to playmates to answer the demand of its requirement. Often change repeatedly new HP although second and or goods of black market. Also often visit flea market to buy motorbike spare part, because him have hobby modify motor, the motor is motor property of grandfather. Have habit of tide of togel begining since SMA. According to young man which do not like music of dangdut this, collection of CD and VCD it him become piracy all. In cleaning or ordinary flatiron without using deodorant and also softener. This young teacher likely also less comprehending about meaning of KBK.
F. Teacher honourer woman married
At this variant of researcher get acquainted with a biological subject teacher which old age 29 year. Grad of IKIP PGRI Adibuana or of UNIPA (University Science Education of Adibuana) this have of husband to a private sector employees in electronic super market, having two child people, first of woman old age five year and secondly also woman old age two year. Woman of Krian this before now also teaches in SD and give private lession, but after having child both of activity that is discontinuing. She is with friends learn honorer in its found internal bevy of teacher of honorer which is informal in character. House contract him/it seen fewer ideals because too narrow and less maintained. Mother husband learn this open electronic service at home. Both of them also follow distributed MLM CNI in school and also at work husband. According to this Glen Fredly fans, if buying goods like to look for places overselling cheap by circling ahead, to compare, or look for information of friends about where cheap place. Ms. this teacher of active to kampong environment also follows PKK and pengajian as social network. Often make snack to husband and children, from at buying. For him save is to old day, therefore she does not make ATM. For him KBK is learning with interest many game so that pupil is not saturated.
G. Teacher honourer woman of bachelor
At this variant type of researcher get acquainted with a biological subject teacher that still old age 24 year. Girl birth of Blora is collegiate of UNESA, in Surabaya remain with uncle. She has high devotion and dedication to school. Mandate to move forward protege pass the project of KIR (adolescent Erudite Masterpiece) as extraculiculer, so that SSN predict (Standart National School) The SMP stand at bay. Its earnings apart from salary learn project and honourer of KIR, she also earn bonus of money of lab, and give private lession. Usually if we like to get morale support and also belly ache, more optingly of moment friend of SMA or moment friend of college first. As a new girl bolt adult, he/she take a fancy to hit songs like Peterpan, clothes consumption or accessories of fashion, although goods of discount and or dummy. She also express fasting of senen kamis, night sholat and of dzikir to lighten mind burden besides to launch intention. KBK for him[s claim physic of interactive to draw attention student, the physics costly for that can interrogate by exploiting environment around.

Solution
At the (time) of this research of salary a teacher assist is Rp710.000, while salary a teacher of honourer vary around Rp300.000 until Rp450.000, much more low from UMK or of UMR town of Surabaya Rp685.500. Though employ teacher assist higher a little from UMR town of Surabaya, but them express the earnings not yet enough, more than anything else at earnings of teacher of honourer, more insufficient again, particularly in them that have and have child responsibility. At teacher type assist men married, representing subject owning first strata which is richest to be, caused by besides becoming teacher he/she also represent entrepreneur of subsistence, not yet owned child and have owned house though not yet used up its instalment. Second strata occupied by teacher type assist woman married, because at this subject have a lecturer husband owning earnings of practical routine, besides giving les, owning two residence and child still contract. Third strata occupied by teacher of honourer men married, can be seen from though honorer he/she also teach in two place and give les and also its wife as employees of RSUD, owning one child and remain with parent. At teacher type assist and bachelor woman represent fourth strata, because besides teaching in school, he/she also give collective lession at home, and living together with parent. Occupied by fifth strata of teacher of honorer woman married, because sustained from earnings of husband as private sector employees, its child two and contracted house. Occupied by Sixth strata of teacher of honourer bachelor men, where though honorer, but teaching in two place, and reside with aunt. Seventh strata which is lowest to be, occupied by teacher of honourer bachelor woman, where its earnings only from salary of honorer and give private lession, and reside with uncle.
Most subjects express to give dedication and his devotion for school, that thing fair so that school side can look into positively of them, so that a period to its contract can be lengthened, thanks if lifted to become PNS. Ironically though they is have high dedication to but is still spragged by bureaucracy system, for example its salary which is back pay effect of fund stream which chok up, school more is paying attention of teacher of honourer compared to teacher assist, while government more is paying attention of teacher assist compared to teacher of honourer. When analysed to use theory transfer of social, a teacher show dedication, quality of, and its interest so that getting positive apressiation from which see it, which is expected by the teacher is reward, both for intrinsic like confession that he have the quality of good, and also which is extrinsict in the form of lengthening of a period to contract by school side, even lifting of status by government. Dedication and discipline represent sacrifice (cost) to get reward. Time duration old ones to wait lifting also represent sacrifice, if the time duration can minimize, hence will represent advantage (profit). Advantage is reward lessened by sacrifice. Routine always to follow CPNS test represent effort for minimize of sacrifice, because sacrifice which long so honourablely which small relative they do not take a fancy to. They is also inebriated by governmental promise that any teacher will be lifted to become PNS, causing they experience of spurious awareness and make blunt critical attitude of him. System of KBK is also loaded by element exploit to pupil and also teacher, teacher cannot help assign value fictious in order not to in chop do not competence, while pupil which is indigent economical and also by intellegence, have to reduce average use system of KBK, because is costly of him of expense of peripheral of supporter and is stiff of assessment him.
In living on strategy, earn cathegorize become economic strategy, consumption strategy, social strategy, and others strategy. Economic strategy more interconnected about interrogating the condition of economics, alternative livelihood or side job. As a teacher hence more obvious is to give les by private and also is collective, except that thing is at type learn bachelor men honourer, do not give les because background study it that is by penjaskes sport. At teacher type assist woman of bachelor, giving les collectively its house, while other by private. At type learn good men honorer do marry and also bachelor, they teach at two place, so that its bigger earnings. At type learn woman honorer do marry and teacher assist woman of bachelor, follow in business of MLM CNI. Diversify work more visible at teacher assist men married, besides giving les he/she also have the effort car rental, ex- motor sales, and pick up of pasteboard or hardboard. Exploiting of co-operation go to school to owe more seen in them which is woman, that is teacher assist woman of bachelor and also do marry and teacher of honorer woman do. There residence status marry also vary, at teacher assist its house bachelor men have owned by xself although its credit instalment not yet keel. Teacher assist woman do marry and teacher of honourer woman do its house marry of contract. At teacher of honorer men married and teacher assist woman of bachelor still one roof with parent, while at teacher of honorer more opting bachelor men and also woman follow the relative of at in the kost.
Strategy consume more at living on strategy action in the case of purchasing of life reguirements, and also action, activity, or different habit with society in general in answering the demand of requirement of life. Ownership of vehicle motorize to teacher of honourer bachelor men is borrowed from its grandfather. At teacher assist men married is more opting of credit because the motor vehicle is car. Purchasing of goods of second secondhand or showed by at subject learn good bachelor honourer of woman and also men, in the case of purchasing of hand phone, while teacher assist woman of bachelor, met by purchasing of ex- clothes or rest of export by visiting flea market. Teacher assist woman married also involve purchasing of ex- motor. Goods consumption undercut or discounted to be to be showed in them which is woman either from teacher assist and also teacher of honourer, good of bachelor and also married. Met also practice purchasing of goods of black market by teacher of honourer bachelor men in the case of purchasing of HP. Although less significance, met also practice purchasing of goods of deformed, dummy, low grade goods, bulk cooking oil, collection of CD or of VCD become steel, exploiting of house yard cultivated by system join with others gist, heating again cookery which do not used up to be consumed by day morrow, simple cookery menu consumption which less fulfilling of gizi standart, etcetera.
Social strategy is all living on strategy action in contact with social environment, for example relation between individual with aim to for living on. For them learn to assist, affiliate at so called organizational forum of FKGBI (Forum Communications Teacher Assist Indonesia), though only going with the stream quiesently, except that teacher subject assist men married often become funder or donor to activitys of good FKGBI of meeting events and also demonstrations. At type learn woman honourer married more opting make informal forum in internal is school. When them look for morale support and also of material more opting to parent or family, except that at young faction like teacher of honourer good bachelor of woman and also men, searching morale support at moment friend of SMA or moment friend of college first. In them woman which have, braiding good relation with environment or neighbour around house represent added value, they follow pengajian, PKK a saving club and others as social network. They also show harmonious relation with pupils so that all pupils also reciprocates with positive value.
Others strategy represent corps of living on strategy in health area, entertainment amusement, religiusity, and behavior digress. For the men who have married more opting follow program of KB to limit the amount of child. When ordinary pain of them let ahead hard otherwise, but exploiting of puskesmas represent first road. Medication of more alternatives at self-supporting medication practice like squeezing and kerokan, is but met also consume herbal medicine. At teacher type assist men do, marry to be met by exploiting of medication of alternative by visiting paranormal. Music become entertainment amusement for them, especially soft lilting music type, romantic, and nostalgia. When the other only just listening is, at teacher type assist woman of bachelor, hobby of karaoke and of singing accompanied by electone. They also take a fancy to humor in television, while which have owned child, their child become and entertainer of enthusiasm to continue struggle of life. All research subject also express religious service and prayer as coolant of liver and become motivation for living on. Met also behavior digress which is to learn bachelor men honorer, that is practice of togel, while at type learn men honourer married, amen practice in demand or ihtiar to increase degree of life, during is harmless of others and on the basis of Al-Quran (a kind of pesugihan).
This research subject is middle faction or petty bourgeos; they are non-proletarian class and also bourgeois class. Though he/she is aware of discrimination and exploitation making them then behaves critically, but at the same time of them also drape expectation to setled condition of supra structure. Because there special position then they is different separate class construct from at the other class. Their life style show certain meanings returning of, but its tendency is in them which still is young the than teacher of honorer good bachelor of woman and also men. They is a more regular change repeatedly HP though HP second and or market black, though HP old ones still can be utilized. At teacher of honorer woman also take a fancy to mode gentian of fashion of clothes until accessories though sometime dummy. Most subject also collect CD/ VCD piracy, their music appetite also non-music most folk music. All that mainstream can for the shake of prestige, status, life style, what on view and expected to earn construct that them is different special class with proletarian class, even wish to come up to bourgeois class. Finally then they is trapped in current consume capitalism. The so small earnings do not sort to consume goods which non subtile. Strategy living on is but nullified by life style.

Conclusion
Teacher contract it is true non-pertained absolute impecunious faction society, if living on strategy is usually applied by impecunious faction society. But non-meaning teacher contract really free from poorness gin, so that need earnings addition. Teacher contract is faction petty of distinguished bourgeois with not yet owned independence and still base on structure supra. In this case of teacher contract progressively drape expectation to structure supra always follow in CPNS test.
Discrimination and exploitation to teacher contract mirror at treatment of more paying attention government of teacher assist from at teacher of honourer, and deliver teacher of honourer to authority of is each school. Governmental also promise if all teacher assist will be lifted slowest 2010. Government also prohibits recruitment of teacher of honourer new. Its remuneration also late sometime and in back pays. From side school more is paying attention of teacher of honorer compared to teacher assist. School also less informative to teacher assist important news problem of diknas.
As a teacher, dominant living on strategy and significance is by giving private lession and also is collective. Some also teach in two places at the same time. There are also owning to be diversified by effort and exploiting of co-operation go to school in them which is woman. Certain goods consumption also in a state of secondhand. All women take a fancy to goods undercut and discounted. To be met also purchasing of goods of black market. Organizational forum of organization become place to affiliate passive though. At young faction, searching support of morale and of material to playmate, friend of SMA or moment friend of collage former. For the man who have family, following program of KB to guarantee its childs future. Exploiting of puskesmas will be more cheaper. Medications of alternative more have self-supporting medication pattern to like squeezing and kerokan. Music and humor become entertainment amusement in moment long. Entire research subject express that religious service and prayer can become coolant of motivation and liver. Behavioral digress to be shown with practice install togel. Life style they earn to differentiate with other class, sown pass symbols of is ownership of HP, fashion, accessories, music appetite etcetera, what tend to practice by them that is young faction.
Though in some cases learn to assist to become object exploit and discrimination, but they also have ability as subject able to control their x'self become better economical. Strategy living on is usually applied by impecunious society, in the reality at middle faction also applying it. Question return to emerge, do at upper crust also apply behavior, habit, and or culture which is have living on strategy pattern to. Researcher suggest the study

Bibliography
Aneke, Novi, 2002, Mekanisme Survival Keluarga Miskin Korban PHK, FISIP UNAIR.

Belajar Menjadi Miskin, http://www.sabda.org/artikel/artikel.php?id=143


Cahyono, Imam Orang Miskin Bukan Angka Statistik, http://perpustakaan.bappenas.go.id/pls/kliping/data_acces.show_file_clp?v_filename=F305/Orang%20Miskin%20Bukan%20Angka%20Statistik.htm

Chamber, Robert, 1987, Pembangunan Desa Mulai Dari Belakang, Terjemahan, Jakarta, LP3ES.

Frydenberg, Enhancing Resilience 2, Coping, coping16_46.pdf

James Scott, 1981, Moral Ekonomi Petani, Jakarta, LP3ES.

Kemajuan Sekolah Tergantung Visi Lembaga, Kepala Sekolah, dan Guru, http://www.kompas.com/kompas-cetak/0403/01/humaniora/884569.htm

Khoe Yao Tung, Guru Cendikia, http://www.smu-net.com/main.php?&act=ag&xkd=51


Kurniasari, Diba, 2001, Mekanisme Survival Rumah Tangga Perempuan Singgle Parent Pekerja Informal, FISIP UNAIR.

Ruhliana, Donny, Seorang guru Honorer Terpaksa Nyambi Jadi Tukang Becak, http://www.elshinta.com/v2003a/readnews.htm?id=28095

Mardiharini, Maesti, Family-Coping Strategies in Maintaining Welfare During the Economic Crisis in Indonesia, A case in rural and urban areas in Bogor, West Java, Indonesia, Indonesian Agriculture Technology Assessment and development Institute (IATADI)), JAE_23_2005_2.pdf

Santo, Wiyar, 1997, Strategi Adaptasi Penambang Belerang di Gunung Welirang, FISIP UNAIR.

Sudarmanto, Priyo, 2005, Era Post Ekonomi dan Mekanisme Survival Rakyat Miskin, Surabaya, Prodi Sosiologi FIS UNESA.

Suharso, Pujo, 2002, Tanah, Petani, Politik Pedesaan, Pondok Edukasi, Solo.


Tim Studi KKP, Memahami Suara Orang Miskin, http://www.smeru.or.id/newslet/2004/ed11/200411front.htm

Witoro, Menemukan Kembali dan Memperkuat Sistem Peranan Lokal, Makalah Lokakarya Forum Pendamping Petani Regio Gedepahala, Kampung Pending, Sukabumi, 2-4 September 2003, witoro.pdf